Angpao dari Kampus

Published by ALAM on

Imlek di Taipei wahyualamcom

Hore. Libur panjang.

Di Taiwan, tahun baru China dirayakan selama seminggu. Perayaan baru dimulai hari Senin, tetapi hari Minggu kondisi kota Taipei sudah sepi. Aku melintas di kampus NTU yang biasa padat, saat liburan Imlek, kondisinya lebih mirip kuburan daripada kampus. Sepi sekali. Apalagi liburan Imlek kali ini berbarengan dengan liburan pergantian semester.

Usai bermain futsal bersama teman-teman yang dari Eropa, aku berkeliling sekitaran Gongguan. Kondisi arus transportasi di depan station MRT Gongguan sepi. Hanya ada beberapa kendaraan pribadi yang lalu lalang. Mungkin, jika di Indonesia, tahun baru China ini mirip dengan perayaan Idul Fitri. Semua warga yang dari kota pergi ke kampungnya masing-masing. Tak jarang yang justru berlipur ke luar negeri bersama-sama keluarganya.

IMG_20160207_174013

Tahun baru China atau hari raya Imlek artinya hari keluarga bagi masyarakat Taiwan.

Aku tidak dapat berjalan jauh-jauh dari kampus untuk melihat perayaan Imlek di Taiwan. Selain memang harus menghemat, tanggungan Tesis selalu berhasil menahan diri untuk pergi kemanapun. Ditambah cuaca dingin di siang hari membuat kasur dan guling lebih menggoda daripada harus keluar dormitory. Pola hidupku selama libur berubah: pagi-siang tidur, sore-maghrib masak bersiap-siap, malam mengerjakan hal-hal yang perlu dikerjakan sampai pagi. Aktivitasku lebih mirip seperti kelelawar.

Suatu saat, jika kita tinggal lama di suatu kota, maka daya tarik kota tersebut perlahan-lahan memudar seiring berjalannya waktu. Percayalah.

Namun meski begitu, ada satu acara yang aku tunggu. Yaitu acara makan bersama mahasiswa internasional yang masih berada di kampus. Kampus memberikan makan malam gratis selama dua hari di akhir dan awal tahun. Untung ini liburan pergantian semester, jika tidak entah berapa ratus piring yang harus disiapkan kampus. 😉

IMG_20160207_182944

Usai sholat Maghrib, aku diberi tahu jika lokasi makan malam gratis bertempat di restoran yang berada satu lantai di atas Family Mart. Aku pun dengan semangat melangkahkan kaki keluar dormitory.

Ketika memasuki restoran, ternyata aku sudah agak telat. Restoran sudah penuh dengan mahasiswa internasional. Setelah absen dan menerima angpao, aku memilih tempat duduk yang agak longgar. Aku pilih tempat duduk di area vegetarian. Alhasil, aku malam itu hanya makan makanan yang terbuat dari sayuran dan buah. Sempat iri ketika melihat tempat yang lain diberi ikan berkuah.

IMG_20160207_182949

Hari kedua, aku pun berpindah ke tempat yang reguler. Aku inisiatif datang lebih awal. Demi apa coba. Demi mendapatkan tempat duduk kursi reguler. Hahaha. Kapan lagi dapat makan gratis dari kampus.

Sayang, hanya tiga jenis masakan yang bisa kami makan. Padahal ada sekitar sepuluh macam masakan di atas meja. Ada ayam goreng, udang, kerang rebus, sayuran, ikan berkuah, dsb. Praktis hanya ikan berkuah, sayur dan buah yang bisa kita makan. Sisanya, karena diragukan ke-halal-annya, kami memberikan kepada meja sebelah.

Inilah salah satu fasilitas yang diberikan oleh kampus NTUST. Mahasiswa internasional yang masih tinggal di kampus saat libur tahun baru China mendapat makan malam gratis selama dua hari. Beberapa teman yang mempunyai ‘bekal’ cukup, lebih banyak memilih berkunjung ke luar kota.

Konon, fasilitas ini rutin diberikan di setiap tahunnya. Setiap mahasiswa yang hadir pun diberikan amplop berwarna merah, atau biasa yang disebut dengan angpao. Setelah dibuka voucher 200 NT dari Family Mart. Lumayan untuk memberi kopi.

新年快樂,台科大!

IMG-20160207-WA0024


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder