Bermain Bola dan Kelapa Muda, Kombinasi Sempurna Pantai Lombang

Published by ALAM on

Bermain bola di pantai Lombang

Bermain bola di pantai Lombang

Acara kampong internet usai. Saatnya menikmati pemandangan alam Sumenep. Pantai menjadi pilihan kami. Pantai Lombang adalah salah yang terbaik di Sumenep, mungkin juga di Jawa. Plat-M mengajak tamu dari Jakarta dan Jawa Tengah untuk melihat dan merasakan langsung desiran air laut Jawa. Mobil kami bergerak ke arah utara kota Sumenep menyisiri perkampungan dengan jejeran pohon kelapa. Ia menjulang tinggi menggapai udara, seperti ingin menyampaikan kepada dunia bahwa ada tiga mobil melintasi di depannya.

Pasir putih langsung terlihat ketika kami menginjakkan kaki di pantai Lombang. Letaknya berada di kecamatan Batang-batang. Kebetulan kami sedang bersama staf penting kecamatan, sehingga kami bisa melenggang masuk ke area pantai dengan biaya 0 Rupiah.

Kami berangkat begitu telat, kami baru sampai di pantai jam sepuluh pagi. Matahari sedang bersinar begitu sempurnanya. Ngga ada pilihan lagi, para tamu sore harus kembali ke Bandara. Pulang.

Kami memanfaatkan waktu yang sempit dengan berbagai macam kegiatan.

Diawali dengan menggelar tikar yang sengaja kami bawa dari kota, kami mencoba menghirup udara lebih dalam. Sambil memejamkan mata, kami ingin merasakan setiap titik udara yang masuk pori-pori kulit. Suara deburan ombak menambah kesan relaksasi dari alam. Kita bisa merasakan itu semua gratis. Alam ngga pernah meminta sepeserpun uang untuk setiap penikmatnya. Ia hanya ingin kita menjaga kelestariannya. Itu saja sudah cukup.

Bersama ratusan orang yang merasakan fantasi yang sama, kami memilih bermain bola. Sepasang sandal adalah gawangnya. Rumputnya terbuat dari hamparan pasir putih yang alami. Perlahan matahari meredup, kami begitu senang menendang bola plastik. Pak Sigit dari PANDI kami ajak bermain. Ia ngga bisa main bola, ia pasti hanya ingin bersuka ria bersama teman-teman Plat-M.

Kami serasa bermain bola di pantai Brasil. Beberapa anggota Plat-M dari kabupaten ikutan bermain di bibir pantai. Angin yang dikirim dari tengah laut tidak memberikan rasa capai kepada kami. Namun, terika matahari tepat di siang hari membuat pasir terasa panas. Kami hentikan permainan.

Goyangan pohon cemara udang tidak hanya memberikan tiupan angin bagi pengunjung pantai ini, namun juga menjadi atap menyejukkan. Sungguh, ini tempat keluarga yang sempurna untuk berkumpul bersama atau pun sekadar makan rujak bersama.

Ombak yang menari-nari di tengah laut memanggil kami. Aku sudah siap dengan celana pendek dan kaos, begitu juga teman-teman yang lain, Pak Sigit tanpa terkecuali.

Nyaris tanpa berpikir rumuh panjang kali lebar, kami berlari menuju pantai. Ombak sedang besar dan air laut sedang pasang. Air seolah menggelembung ke atas, setelah tersapu angin akhirnya membentuk gulungan-gulungan ombak. Kami yang sudah basah kuyup menunggu setiap gulungan yang melintas. Gulungan itu seperti kasur yang lewat, kami melompat dan menjatuhkan diri persis di setiap gulungan yang berlari menuju pantai. Pengalaman yang luar biasa menghempaskan badan langsung ke gulungan ombak laut Jawa. Karena tak terlalu besar, maka tidak pernah digunakan untuk kepentingan selancar.

Lama sekali kami bercengkrama dengan air laut. Mulai menjatuhkan diri, berfoto sambil meloncat, hingga bergandengan tangan membentuk lingkaran menantang ombak.

Lama bermain air membuat kami capai. Kami kembali ke teman yang sedang bersantai ria beralaskan tikar.

Tak jauh dari pantai, berjejer pedagang makanan. Setelah lelah bermain bola dan bermain ombak, aku merasa haus dan lapar. Aku menghampiri salah satu pedagang. Kupesan kelapa muda kepada seorang ibu muda yang berjualan. Dengan pelayanan yang ramah, buah kelapa yang terkupas bagian atasnya tersaji di depan mata. Dilengkapi dengan sendok dan sedotan menggodaku untuk segera meminum dan menghabiskannya. Kombinasi sempurna, antara pantai dan kelapa. Setelah lelah bermain bola dan ombak, air kelapa muda melintasi tenggorokan yang kering dan asin dengan air laut. Satu butir kelapa muda dan sepiring rujak lontong menemani hari indah itu di pantai Lombang.

Jangan lupa membawa bola dan uang jika ke Lombang. Karena bermain bola dan meminum kelapa muda adalah kombinasi sempurna yang bisa dilakukan di pantai ini.

Aku tunggu kedatangan kalian di pantai Lombang!


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

0 Comments

Berikan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.