#LombokTrip 1: Lombok, Aku Datang!

Published by ALAM on

Bandara Internasional Lombok

Bandara Internasional Lombok

“Yu, tanggal 20-22 kita ke Lombok!” kalimat itu keluar begitu merdu dari ponsel genggamku. Antara syok dan tidak percaya. Terlalu medadak kabar ini. Bahkan pada tanggal yang sama, aku sudah bersedia menjadi pembicara di acara teman. Namun, sayang aku harus ke Lombok, karena ini bagian tugas negara!

Seketika perasaanku berubah, aku sangat senang sekali akhirnya bisa pergi ke luar kota. Ker(ja)lan-jalan lagi. Kerja sambil jalan-jalan adalah paket wisata yang begitu menyenangkan. Biaya transportasi ditanggung kantor meski agendanya adalah kerja, semoga ada agenda jalan-jalan. Sudah lama rasanya, aku tidak datang ke tempat-tempat baru. Memang, selalu ada kesan luar biasa saat kita berkunjung yang baru pertamakali dikunjungi.

***

Jum’at pagi itu aku bangun lebih pagi. Ada sedikit kesibukan di pagi buta itu. Aku bakar tiga slices roti untuk mengisi perut sebelum berangkat ke Bandara. Karena pesawat yang bakal aku tumpangi terbang saat jarum jam menunjukkan jam 7 lewat 20 menit waktu Indonesia sebelah barat dan akan mengunjungi Indonesia bagian tengah. Lombok, tunggulah aku datang!

Matahari menyemburkan sinar kejinggaan mewarnai langit di ujung timur, terlihat begitu indah, seolah memandangku yang akan menyeberangi jembatan Suramadu. Beberapa bagian lampu di jembatan ini masih hidup karena saat aku melewati sedang terjadi perubahan waktu antara malam ke pagi.

Sekitar menjadi terang benderang saat aku sudah sampai di kota pahlawan dengan menggunakan motor. Agendaku adalah menjemput teman di rumahnya kemudian cap-cus ke bandar udara Juanda.

Juanda begitu ramai, Men! Semakin hari bandara kebanggaan arek-arek Suroboyo ini sudah tidak ada bedanya dengan terminal, Men. Ramai sentosa! Aku mendapati satu temanku sudah menunggu di bandara ini sejak subuh. Finally, kami bertiga melangkah bahagia masuk bandara. Yuuhuuu…!

Check sana, check sini, jangan lupa juga check in juga yak. Kalau tidak, bisa ngga boleh naik ke pesawat brayy dan gagal dah agenda ke “pulau cabai”-nya.

Berangkaaaat, Men!

Hahahaha, baling-baling bambu! Ya, kita kali ini akan pesawat dengan baling-baling yang mencolot terlihat di luar, Wings Air. Pesawat ini biasa digunakan dalam penerbangan jarak dekat. Dua tahun lalu, aku pernah naik pesawat yang sama ke pulau dewata, Bali. Kali ini lebih jauh ke Lombok masih pakai pesawat baling-baling bambu. Jadi teringat baling-baling bambunya doraemon di Jepang itu, Men!

Sebelum berangkat berdoa dulu, Men. Dan wuuussshhh pesawat take off terbang membelah angkasa. Dadah Surabaya!

Aku sempat tertidur beberapa menit. Terbangun terbelalak saat melihat pemandangan dari atas pesawat. Gilaaaak, kereeeen Meeeen! Dari balik jendela pesawat aku melihat cuaca begitu cerah. Ngga ada gumpalan awan sama sekali. Lebih beruntung lagi, saat aku melihat di bawah sana seperti ada kumpulan kerucut-kerucut yang berwarna hitam ke-abu-abu-an. Kumpulan kerucut itu adalah deretan gunung dengan perbukitan yang berada di Bali. Terhampar begitu saja, seperti menjadi fasilitas dari Wings Air, naik pesawat ini akan mendapat hadiah melihat hamparan pegunungan Bali. Semakin ngga bisa lepas memandang jendela saat melihat ada seperti telaga di tengah-tengah kumpulan kerucut abu-abu itu, Men. Ada satu gunung yang terlihat menjulang sendirian. Gunung tertinggi di Bali, Gunung Agung.

Ngga lama setelah menikmati pulau dewata dari udara, beberapa menit kemudian pesawat landing di bandara internasional Lombok. Terlihat pertamakali bagaimana struktur tanah di Lombok ini mirip seperti di Sampang, Madura. Gersang dan panas saat musim panas. Benar, orang-orangnya persis seperti orang Madura. Semakin berasa di Madura saat mendengarkan alunan lagu-lagu dangdung yang diputar di bis damri bandara.

Yeaaay! Lombok, aku datang!

Time to go to hotel. Jayakarta hotel!


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

2 Comments

jullev · September 27, 2013 at 08:55

dan saya adalah orang yang menunggu dari shubuh

Budiono · September 27, 2013 at 05:58

wah sudah lama ndak ke lombok, terakhir dulu pas bandaranya masih di selaparang 🙂

Leave a Reply to BudionoCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.