Masjid Ar-Ridho Tenggilis: Simpel dan Sederhana

Published by ALAM on

masjid ar ridho tenggilisMasjid sering menjadi pertimbangan pertamaku saat berkunjung ke suatu tempat. Jika ada masjid bagus, maka aku langsung tertarik mendatanginya. Aku selalu merindukan suasana nyaman di Masjid. Karena sebenarnya tempat beribadah itu harus nyaman. Bukan tempat yang dibuat seadanya, apalagi terkadang berada di tempat yang tak biasa seperti tempat parkir, atau sudut gedung tak terpakai.

Saat berkunjung ke Ubaya untuk mengurus suatu hal, aku melewati jalan raya Tenggilis. Setelah SMAN 14 Surabaya, aku melihat masjid bernama Ar-Ridho, dari lirikanku yang sebentar, aku langsung tertarik sholat di sana. Tapi entah kapan, aku harus ke Ubaya terlebih dahulu.

Takdir sepertinya mewujudkan keinginanku. Urusanku selesai di Ubaya tepat setengah jam sebelum Ashar, aku pun langsung tancap gas ke Masjid Ar-Ridho.

Begitu masuk ke tempat parkir masjid, aku sudah melihat desain masjid ini minimalis. Ngga terlalu besar namun tetap menarik untuk didekati. Berapa sudut diberi ornamen kayu. Aku belum masuk ke masjid, aku memilih ke toilet terlebih dahulu.

Untuk ingin melihat tempat itu bersih atau tidak, lihatlah toiletnya.

Adzan Ashar berkumandang sesaat setelah aku berwudhu’. Aku bergerak menuju bagian utama masjid. Pintunya terbuat dari kayu dan bisa digeser dari kanan-kiri. Ngga banyak masjid punya desain unik seperti ini.

Saat memasuki bagian utama masjid, aku tiba-tiba merasa dingin. Ada beberapa AC terpasang. Terlihat dari pojok ruangan CCTV memantau tindak yang tidak diinginkan. Arsitektur di ruang utama simpel, sepertinya sudah direncanakan dengan cermat. Sajadahnya tebal dan ornamen yang kebanyakan furniture terbuat kayu. Sound systemnya juga diatur dengan baik. Speaker TOA di atas tower berbunyi saat Adzan, tetapi speaker di dalam mati, begitu sebaliknya. Saat sholat, speaker yang hidup hanya di dalam masjid, TOA di tower mati. Sehingga membuat rileks suasana di dalam masjid. Mendukung kekhusyu’an bagi siapa saja yang sholat.

Jemaah lumayan banyak yang berdatangan saat waktu Ashar tiba. Aku tenggelam bersama kekhusyu’an waktu Ashar bersama warga Tenggilis dan sekitarnya.

Usai sholat Ashar, aku masih melihat-lihat kondisi di dalam masjid. Di dekat mimbar terdapat tempat Al-Quran yang terbuat dari kayu. Biasanya digunakan untuk menempatkan Al-Quran ukuran besar, sehingga memudahkan dibaca oleh Imam saat sholat berjemaah. Aku melihat ruangan kecil namun tetap berkesan canggih. Ruangan itu sudah dilengkapi dengan layar sentuh untuk presentasi. Sepertinya digunakan untuk belajar agama saat hari aktif. Sekarang sedang terlihat sepi karena hari libur.

Masjid ini di desain minimalis namun tetap mengutamakan kenyamanan. Sepertinya arsitekturnya disesuaikan dengan perumahan elit yang berada di sekitar masjid. Ada hubungan dengan pengembangan kompleks perumahan. Wajar saja jika masjid ini berkesan modern dan begitu nyaman.

Masjid Ar-Ridho. Simpel, sederhana tapi tetap memukau bagi siapa saja yang mengunjunginya.


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

0 Comments

Berikan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.