Menangkap Pagi di Sekitar Kampus

Published by ALAM on

wahyualam.com YouBike station

Jum’at pagi.

Jika di Madura, hari ini adalah hari pendek. Anak-anak sekolah pasti sudah memakai pakaian Pramuka dan berangkat sekolah dengan riang. Hari ini pulang pagi dan mereka bergembira ke masjid. Jum’atan.

Sementara itu di Taipei.

Aku bosan di dorm. Aku ambil ponsel, memakai sandal Eiger, keluar dormitory. Aku ingin menyaksikan wajah di sekitar kampus.

Di luar aku bertemu Saide, ia lebih dulu keluar, sekadar menghirup segarnya udara pagi di sekitar kampus. Aku pura-pura tidak lihat. Aku melewati jalan yang belum aku lewati. Matahari menyemburkan sinarnya. Masih pagi jadi sinar matahari belum panas. Suasana kampus masih sepi. Hari ini masih hari libur semester. Senin adalah hari pertama mereka masuk kuliah.

Kaki terus berjalan. Hingga terbawa ke bagian belakang kampus. Suasana mirip seperti hari Jum’at di dekat alun-alun Bangkalan. Sepi. Sesekali mobil berlalu-lalang. Aku belum terbiasa dengan kendaraan yang menggunakan lajur kanan.

Aku terus berjalan ke arat barat. Di sisi selatan NTUST, terlihat banyak motor terparkir. Motor di sini sepertinya hanya ada satu tipe. Tidak ada motor bebek apalagi motor balap. Semuanya seragam. Sepeda motor matic dengan model dan tipe yang sama. Tak heran jika tak ada kebut-kebutan di jalan raya. Adu model motor terbaru ngga terjadi di sini.

Aku terus berjalan mengitari sisi barat. Dari bangunannya, umur kampus ini cukup tua. Hanya selisih beberapa tahun saja dari Universitas Bangkalan yang sekarang berubah nama menjadi Universitas Trunojoyo Madura.

Aku terus melangkah. Hingga aku berdiri tepat di depan pintu gerbang sisi barat. Dari pintu gerbang terhampar jalan beraspal yang seperti membelah kampus NTUST. Tepat diujung timur mengintip menara Taipei 101. Dari tempat aku berdiri terlihat megahnya gedung pencakar langit setinggi 101 tingkat di Distrik Xinyi. Nama resminya adalah Gedung Finansial Internasional Taipei (臺北國際金融大樓). Menara ini menjadi gedung tertinggi kedua di dunia setelah Burj Khalifa, di Dubai, Uni Emirat Arab.

Aku terus berjalan, hingga sampai di sisi barat daya NTUST. Dari tempat ini terdapat perempatan. Tepat di pojok barat daya NTUST, berjejer sepeda engkol berwarna oranye. Di depannya terdapat keranjang dengan kode sepeda di depan keranjangnya. Di bawah keranjang terdapat lampu kinetik dan dua besi di sisi kiri dan kanan. Besi kecil berfungsi pengunci di tempat parkir. Di dalamnya pasti sudah terpasang chip pintar.

Untuk dapat menggunakannya, kita harus mencabut sepeda ini dari tempat parkirnya. Tentu tidak bisa kita cabut sembarangan. Kita harus menggunakan easy card yang sudah tersimpan beberapa NTD di dalamnya. Easy card baru harus didaftarkan terlebih dahulu, bisa menggunakan website atau di standing-computer, yang disediakan di dekat dekat parkir sepeda.

Cukup menempelkan easy card, maka sepeda bisa dicabut dan digunakan untuk berkeliling kota. Harganya sewanya 5 NTD di setiap 30 menit pertama. Jika sudah sampai di tempat tujuan, kita harus mencari tempat parkir terdekat, ngga susah, lihat saja di pinggir-pinggir trototar. Jika ada jejeran sepeda berwarna oranye, itulah tempat parkirnya. Easy card perlu ditempelkan kembali untuk mengunci sepeda di tempat parkir. Saat menempel kartunya, kita bisa melihat berapa sisa saldo pulsa yang ada di easy card.

Aku tertarik melihat konsep sewa sepeda ini. Ada unsur teknologi, aktivitas fisik, hingga isu lingkungan: hidup sehat tanpa polusi.

Usai memotret semua bagian YouBike, aku kembali ke dorm untuk sarapan, mandi dan siap-siap Jumatan. Beginilah kampus NTUST. Tidak terlalu luas, tetapi ada banyak hal baru yang bisa didapatkan di dalamnya.

Selamat pagi, selamat beraktivitas!


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

4 Comments

@kakdidik13 · November 25, 2015 at 20:41

Kapan ya Aku bisa ke luar negeri hehehehe

    Wahyu Alam · November 26, 2015 at 21:59

    Berangkatlah, kak Didik! 😀

setiyawanjullev · November 25, 2015 at 11:49

Menikmati pagi hari dinegara lain pengen juga, tapi sayang gak ada kopi ama seseorang spesial yg menemani Yah 😀

    Wahyu Alam · November 25, 2015 at 19:08

    Iya juga mas. Tunggulah, ada saatnya yang seperti itu. Ini mondok dulu ya.

Berikan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.