Merentang Sajak Madura-Jerman

Published by ALAM on

13411985031899998087

Pagi hari, ditemani kopi mengkudu pemberian peserta Bisnsi Madura Go Online, aku baru saja menyelesaikan buku Merentang Sajak Madura-Jerman.

Buku ini aku dapatkan dari penulisnya langsung, meski belum sempat ditandatangani. Beliau adalah M.Faizi, beruntung sekali aku bisa bertemu dan berdiskusi dengannya dalam acara #3thPlatM yang lalu. Ini adalah buku pertamaku yang aku dapatkan dari penulis asli Madura. Ada rasa bangga dan tertantang untuk bisa membuat serupa meski dengan berbeda cerita.

Saat berdikusi dengan M.Faizi di acara #3thPlatM

Dengan cover buku yang didesain seperti bendera Jerman dengan kartun orang Madura di depannya membuatku tidak sabar untuk segera menghabiskan 142 halaman buku ini. Kebetulan atau tidak, aku ternyata suka baca buku-buku dengan topik perjalanan ke luar negeri. Semoga suatu saat giliranku yang berangkat, dan pasti akan banyak cerita.

Buku ini memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi pembacanya bagaimana perjalanan ke Jerman. Beberapa tempat penting dan bersejarah dengan penulisan yang begitu sulit tertulis runtun di buku ini. Jangan bicara soal prestasi orang Madura satu ini. Suatu prestasi luar biasa bisa melanglangbuana jauh dari desa kecil Guluk-Guluk, Sumenep menuju Berlin, Jerman.

Meski terbilang tipis, 142 halaman. Tapi aku baru bisa membacanya perlahan, tidak runtun, dan akhirnya baru dua minggu menyelesaikannya. Buku ini selalu menemaniku saat menunggu kapal merapat di ujung, Kamal atau Tanjung Perak, Surabaya.

Berlin. Kota yang berada ratusan kilometer di Jerman sana terasa begitu dekat ketika membaca buku ini. Kisah persahabatan, bersaudaraan, hingga kisah seorang Kyai yang mempertahankan keimanannya di negeri jarang masjid memberi pelajaran baru bagi kita seorang muslim. Buku referensi perjalanan yang menarik, dan tentunya akan berguna bagi kita yang akan melakukan perjalanan serupa ke Eropa.

Categories: #ALAMelangkah

ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

7 Comments

M. Faizi · January 23, 2013 at 18:03

Terima kasih untuk Mas Wahyu Alam telah bersedia membaca buku saya dan menuliskan kesannya dalam sebuah tulisan, sebuah perhargaan yang luar biasa bagi penulis :))

    Wahyu Alam · January 24, 2013 at 16:07

    Sama-sama Kyai, ditunggu karya-karya selanjutnya. 🙂

rotyyu · January 21, 2013 at 20:43

Pinjam dong…
Sekalian pinjamin buku perjalanan tiga tahun Plat M juga dong…

Fendi · January 15, 2013 at 23:07

wah, aku hanya mengulas di catatan buku, belum sempat di posting di blog. Nice mas!

    Wahyu Alam · January 18, 2013 at 13:23

    Harusnya ulasannya juga ada di blog, bro!

Edi Winarno · January 14, 2013 at 06:50

Ya, saya juga telah membaca buku ini. Dan saya serasa ikut dalam perjalanan itu.

    Wahyu Alam · January 18, 2013 at 13:24

    benar, mas. keren memang buku ini. wajib dibaca.

Leave a Reply to Wahyu AlamCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.