Resensi Buku : Menjadi Dai yang Dicinta

Published by ALAM on

Ketika serius membaca Menjadi Dai yang Dicinta

Awalnya aku berniat membeli sebuah buku di Gramedia Surabaya Plaza, dua buah buku sudah ditangan dan segera ingin aku bawa ke kasir untuk membayar dua buku tersebut. Tiba-tiba disaat masih membaca beberapa buku di rak bertuliskan spiritual, terdengar dari pengeras suara yang tepat berada di atas kepalaku. “bagi para pengunjung Gramedia, yang ingin menyaksikan launching buku Menjadi Dai yang Dicinta segera berkumpul di bagian depan Gramedia Surabaya Plaza, di samping saya sudah hadir penulisnya yang akan menjelaskan kepada kita tentang buku terbarunya.” suara perempuan yang manis tersebut menggugah semangat saya untuk segera melangkahkan kaki menuju sumber suara.

Bapak N. Faqih Syarif H. yang datang langsung dalam acara launching buku terbarunya itu mempresentasikan beberapa kita menulis, aku sangat tertarik untuk menyaksikan meskipun sebenarnya teman-teman sudah menungguku di luar Gramedia untuk mengajak kembali ke Madura. Presentasinya membuatku menghiraukan sms atau bahkan miss call dari teman-teman yang kesal karena aku tidak kunjung keluar.

Menjadi Da" data-mce-src=

Sepertinya aku perlu membeli buku ini, setelah bertanya tentang tips menulis di jaman sekarang kepada penulis sekaligus mendapatkan hadiah sebuah novel terjemahan aku memutuskan untuk membeli buku yang baru di Launhing tersebut. Buku itu berjudul Menjadi Dai yang Dicinta.

Selang beberapa waktu, Alhamdulillah aku sudah kelar membaca buku dengan tebal 170 halaman tersebut. Isinya sangat menarik, aku bisa belajar bagaimana sejarah dakwah Islam mulai zaman Rasulullah SAW sampai sekarang. Aku juga bisa belajar bagaimana berlatih meningkatkan keahlian, terutama dalam hal public speaking. Bahasa yang disampaikan seperti kita berada di depan penulisnya mendengarkan beliau memberikan arahan kepadaku.

Stabilo hijau kekuningan aku guratkan pada beberapa bagian yang menurutku penting dan menarik seperti pada bahasan “Bagaimana Memulai Menulis”, “Kita Mengatasi Momok Kemacetan Saat Menulis”, sampai pada “Tips Menulis Artikel yang Menarik pada Blog Anda”.

Aku merekomendasikan dan menyarankan kepada semua Mahasiswa yang ingin belajar teknik presentasi yang baik, bagaimana menjadi seorang dai yang memberikan tausiah di tengah-tengah kaum Muslimin, sampai bagaimana mengatur pernapasan sesaat sebelum presentasi lengkap tertulis rapi di buku ini.

Buku ini ditutup dengan Bab Kisah-kisah Inspiratif Dai yang akan menambah wawasan kita tentang para penyebar agama Islam di tanah air. Really, it’s a good reading book!


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

0 Comments

Berikan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.