Resolusiku di Tahun 2030

Published by ALAM on

http://www.aliefmaksum.com/wp-content/uploads/2011/01/resolution-review.jpg

ilustrasi | sumber gambar: aliefmaksum.com

Tahun 2030, pada hari itu aku akan genap berumur 40 tahun. Life begins at Forty adalah sebuah kata pepatah yang sering aku baca mulai dari surat kabar hingga tulisan di sebuah kaos teman. Seperti apa aku nanti pada tahun 2030? Ini adalah mimpi yang aku buat disaat waktu tidur masih lama.

Kubuka jendela apartemen yang kubeli sebulan lalu, matahari mengintip dari balik gedung tinggi seolah menghalangiku bertemu dengan sinar keemasannya.Aroma kopi menyeruak dari arah belakang, bersamaan dengan tolehan kepalaku, secangkir kopi disuguhkan seorang wanita cantik. Bak pelayan bar mahal wanita ini menawarkan kopi yang dituangkan di atas secangkir putih. Iya, wanita itu adalah istri tercintaku. Ibu dari dua anakku yang sedang beranjak dewasa dan merajut mimpi-mimpi mereka. Meski sudah ada pembantu, tapi istriku tercinta ini selalu menyiapkan segala perlengkapanku sebelum aku masuk kantor. Mulai dari pakaian hingga berkas-berkas kantorku semua disiapkan.

Sepulang dari kantor, hidangan kesukaanku sudah menungguku di meja makan, ditemani lilin-lilin di atas meja aku dan keluarga kecilku dinner bersama dengan penuh kemesraan dan keakraban. Tawa canda kedua anakku yang menceritakan kejadian-kejadian lucu ketika belajar bahasa Inggris di EF dan istri tersenyum sambil saling curi pandang kepadaku. Pengat dan rasa lelahku hilang melihat senyum anak-anak. Malam seperti ini biasanya aku bercerita kepada mereka semua tentang perjuangan hidupku di desa. Sama persis seperti yang dilakukan Ayah kepadaku. Sekarang giliranku untuk meneteskan motivasi dan inspirasi ke dalam pikiran muda cucu kebanggaan Ayahku ini.

Sebelum mengakhiri malam dengan menjatuhkan diri ke kasur, biasaya aku dan istriku duduk santai di balkon depan kamar kita. Meski sekedar browsing internet, tapi hal ini adalah salah satu cara kita lebih mesra. Internet merupakan hal yang tak terpisahkan dari kita berdua. Kita kenalanpun berawal dari sebuah facebook. Kini internet tidak lagi sekedar facebook. One click, all done! Hanya sekali klik berbagai macam pekerjaan selesai dengan mudahnya, mulai shopping, pesan tiket pesawat, pesan makanan, video call dengan Ayah yang liburan di kota mode Milano, mengundang bawahan untuk rapat kerja besok, sampai pesan makanan. Semuanya selesai dari sebuah catatan besi tipis berlayar sentuh ini.

Kalau waktu kecil dulu aku bermimpi bisa kuliah, sekarang kampus itu seperti kelas-kelas kecil tempatku berbagi inspirasi dan motivasi dengan pelatihan yang konsepnya aku adopsi ketika menuntut ilmu di Belanda.

Di masa kuliah, pergi ke Jakarta sambil menceburkan diri ke kereta ekonomi bersatu dengan pedagang asongan yang tumpah ruah merupakan kebanggaan luar biasa yang bisa aku pamerkan ke teman-teman yang lain. Kini jangankan Jakarta, Indonesia bagiku adalah rumah yang sulit untuk meninggalkannya, didalam rumah itu aku bisa tidur nyenyak tanpa intervensi dari pihak luar. Asia adalah halaman rumah yang perlu dikelola agar tampak indah dipandang kelopak mata. Eropa seperti pekarangan rumahku, harus selalu dibersihkan agar hijaunya rerumputan buat anak-anakku betah di dalam rumah. Afrika bak tetangga dekat yang bisa dikunjungi setiap saat. Bahkan perlu silahturahmi agar tetap terjalin tali persaudaraan. Sedangkan tempatku bercocok tanamku adalah Amerika. Aku bisa menghidupi keluargaku dari penghasilanku yang lumayan dari hasil bercocok tanam dan Australia adalah tempat untuk sekedar me-refresh diri bersama keluarga ketika otak ini sudah jenuh ditandai dengan indikator low space memory sudah berkedip-kedip di atas kepala.

Yu, bangun! Kamu gak nyuci baju ya? Tuh adikmu sudah sudah selesai! sial! Aku dibangunin Ibu dari mimpi indah ini. Kamar apartemenpun berubah menjadi sepetak kamar sempit berantakan. Benar saja tadi hanya mimpi. Tapi aku yakin suatu saat bakal terjadi. Amin!

For the honorable juries, I wish you could choose this blog. This blog is created by the heart and imagination and a huge dream of me. Later if you choose mine and I win, I will be able to show this off to my friends in order to they can dream as what I dreamt before and they have big confidence and high spirit to make good written and it is not just a perfunctory written as what I did till I could get Ipad. This will interact other people generally or another bloggers in my community especially to continue their dreams and keep writing. 🙂


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

2 Comments

indahjuli · October 8, 2013 at 22:13

Kalau nggak lihat tahunnya, sempat bingung bukannya di EF 😀
Selalu suka tulisanmu yang lama, inspiratif.

chipulaja · April 19, 2011 at 17:09

whwkwhwkhw ternyata mimpi ……

Leave a Reply to chipulajaCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.