Sobekan Inspirasi dari Taipei

Published by ALAM on

nurwahyu alamsyah stkip pgri bangkalan

Kalau Mr berkenan, kiranya Mr bisa membuat rekaman berdurasi sekitar 5-10 menit untuk para mahasiswa saya Mr. Ya isinya tentang bagaimana kiat-kiat menjadi mahasiswa yang tidak biasa. lalu bagaimana bisa melanjutkan studi di luar negeri. direkam pakai HP gpp Mr.”

Itu tulisan asli, tanpa diedit, ditambah atau dikurangi. Tulisan di atas adalah potongan perbincanganku dengan Pak Bagus. Sahabat dan mantan rekan kerja di Bangkalan, Madura. Ia biasa memanggilku ‘Mr’. Entah kapan awal mulanya ia menggunakan istilah tersebut.

Aku sempat menolak. Apalagi aku diberi waktu sehari untuk membuat video singkat tersebut. Lebih baik membuat satu makalah sehari dari pada menyampaikan materi via video. Aku selalu ngga percaya diri dengan suaraku yang hancur.

Tapi kedekatan kami dan pesan dari Pak Anies Baswedan lah yang memaksaku untuk menerima ‘paksaan’ ini. Berikut pesan Pak Anies yang selalu menjadi vitamin sebelum memulai aktivitas.

…bahwa iuran terbesar untuk pendidikan itu bukan bea-siswa, bukan buku, bukan fasilitas belajar tapi iuran kehadiran. Kehadiran anda sebagai inspirasi adalah iuran terbesar. Anda memang tinggal jauh dari Indonesia tapi hadirkan diri anda di kelas-kelas tempat dulu anda pernah belajar. Jadikan diri anda yang sudah mendapatkan kesempatan untuk belajar di kampus-kampus terkemuka ini sebagai inspirasi. Sama sekali bukan untuk menyombongkan diri, tetapi untuk menanamkan bibit mimpi, untuk menjadi motivasi bagi adik-adik sebangsa.

Buatlah rekaman movie singkat tentang kegiatan anda. Gambaran saat belajar, saat di laboratorium, di kelas, di perpustakaan, di kampus dan di mana saja tempat sekarang anda menuntut ilmu. Jelaskan itu semua sebagai cerita, sebagai narasi kegiatan anda. Lalu kirimkan rekaman itu ke SD, SMP atau SMA anda atau yang lain. Jangan takut dianggap menyombongkan diri, tegaskan bahwa rekaman ini anda kirimkan untuk adik-adik sebangsa agar mereka kelak bisa melampaui keberhasilan anda.

Pak Anies ada benarnya. Aku harus membuat semampu dan semaksimal yang aku bisa.

Video akan disampaikan di perkuliahan hari Rabu. Aku menerima inbox Facebook hari Senin. Artinya aku hanya punya waktu sehari, yaitu hari Selasa. Jadwalku di hari Selasa adalah mengikuti dua kelas di kampus NTNU. Terpaksa video harus berlatar NTNU, meskipun sebenarnya aku mahasiswa NTUST dengan hanya bermodal kamera handphone.

wahyualam.com - stkip pgri bangkalan

Di dalam video berdurasi 10 menit 17 detik, aku menyampaikan empat hal. Pertama sedikit profilku, tempat lahir, alumnus UTM, dan mahasiswa double degree ITS-NTUST. Kedua aku sedikit bercerita tentang bagaimana kesan belajar di Taiwan. Aku pernah menulis hal ini di postingan lain di blog ini. Hal ketiga aku menyampaikan bagaimana kiat mencari kesempatan studi di luar negeri. Keempat aku memberikan satu quote yang sebenarnya disampaikan bapak kepadaku.

“Mon bisa ngabbher, patengghi sakaleh!”

Artinya kalau bisa terbang, terbanglah yang tinggi. Itulah pesan bapakku. Artinya, jika ada kesempatan, ambil kesempatan itu dan gunakan sebaik-baiknya. Untuk melebarkan sayap, untuk menuntut ilmu, mencari pengalaman sehingga bisa menjadi orang yang punya wawasan luas, memandang sesuatu bisa dari atas seperti burung yang terbang tinggi. Begitulah kira-kira filosofi pesan tersebut.

wahyu alam - stkip pgri bangkalan

Sobekan inspirasi berupa empat poin tersebut pasti belum cukup. Namun setidaknya, aku masih bisa memberikan ilmu dan pengalaman yang sedikit ini kepada mereka. Aku ngga mempedulikan lagi jeleknya suaraku.

Aku upload video tersebut ke Youtube. Aku set private, hanya yang dapat link yang bisa melihatnya. Aku kirim ke Pak Bagus dengan memberikan pesan:

“Jangan lihat siapa dan bagaimana ia menyampaikan, tetapi lihatlah apa yang ia sampaikan”.

Semoga sobekan inspirasi tersebut dapat memberikan inspirasi bagi teman-teman mahasiswa di STKIP PGRI Bangkalan, khususnya program studi Bahasa Indonesia, tempat Pak Bagus mengabdi untuk negeri: melunasi janji kemerdekaan.


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

1 Comment

Ahmad Sayadi · January 8, 2016 at 21:13

jdi penasaran

Berikan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.