Wah…! Gado-gado Rp2500,-

Published by ALAM on

Seporsi gado-gado beserta uang kembaliannya

“Do…ga….dooooo..!” sebuah teriakan memecah kesejukan pagi hari di kampungku nan hijau. Teriakan itu bersumber dari seorang ibu setengah baya sambil memikul ember hitam besar berisi bahan-bahan untuk membuat gado-gado lengkap dengan sebungkus kerupuk khas Gado-gado di tangannya. Ya, ibu ini penjual gado-gado keliling yang biasanya berkeliling tempat tinggalku di sebuah desa hijau pedalaman Kamal. Kebetulan sekali aku baru saja dari dapur mencari makanan yang bisa untuk mengganjal perut sebelum sarapan, sial di dapur tak satupun yang bisa aku makan. Mendengar teriakan itu dengan cepat aku menghampiri ketika tepat berada di depan pintu rumahku. “Beli bu!” sapaku membuat ibu itu menoleh kearahku seraya menurunkan peralatan dagannya yang berada di atas kepalanya (dalam bahasa Madura disebut Nyo’on).

Aku sodorkan sebuah piring beserta uang Rp5000. Sebenarnya dalam hati bergumam “boleh gak ya, 5000 rupiah?”. Ibu itu langsung mengambil piring yang aku berikan, kemudian dengan tangkasnya seperti koki hotel bintang lima, ibu itu memotong satu per satu bahan gado-gadonya mulai dari lontong, sayur, kentang, telur rebus, cabe rawit, kemudian ditimbun dengan kerupuk berwarna merah pucat khas gado-gado. Terakhir disiram dengan kuahnya yang berwarna merah kecoklatan. Entah berapa kali tenggorokanku menelan ludah karena sudah tidak tahan menyantap gado-gado di pagi hari.

“Ini, Nak!” sahut ibu berbadan gemuk itu sambil menyerahkan piring yang sudah penuh dengan gado-gado yang siap disantap. Akupun langsung balik kanan tidak sabar menyantapnya, belum sempurna balik kananku, “Susuk(kembalian)nya, Nak!” panggil ibu penjual gado-gado itu. Aku menoleh setengah kaget. “hah? susuk?” kataku dalam hati. Ibu itu mengeluarkan selembar uang seribu dan tiga logam uang pecahan 500 rupiah. “Hah? kembaliannya 2500 rupiah?” gumamku yang lagi-lagi tidak percaya. “Segunung” gado-gado ini hanya seharga Rp2500. Kalau melihat porsinya, mungkin kalau di restoran harganya bisa naik 400% . Sebuah harga yang sangat murah. Dijaman sekarang ini masih ada makanan dengan harga Rp2500. Sebuah pengalaman menarik di pagi hari.


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder