Juara Dua di Ajang Sparta

Indonesian Student Association (ISA) di NTUST memanfaatkan banyaknya jumlah mahasiswa Indonesia dengan mengadakan berbagai acara. Salah satu yang kemarin digelar adalah Sparta (Sport and Art Performance). Acara ini sudah aku dengar saat pertama kali sampai di NTUST.

Salah satu ajang yang paling aku tunggu adalah lomba futsal antar angkatan.

Minggu, 22 November 2015 adalah waktu pertandingan futsal antar angkatan. Saide dan aku menjadi motor untuk angkatan Fall 104. Lawan tanding kami ada tiga yang lain: Fall 103, Spring 103, dan Fall 102.

Selain Futsal ada cabang lain seperti basket, bulu tangkis, lari, renang hingga mini games. Meski cabang olahraga futsal di ajang Sparta hanya diikuti oleh empat tim, namun tidak menyurutkan semangat angkatan Fall 104.

Kami bahkan berlatih malam-malam demi memberikan yel-yel penyemangat untuk siapa saja yang tanding. Ada enam lagi kami ciptakan untuk mendukung teman-teman yang lagi bertanding.

Futsal menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan. Lapangan futsal NTUST mulai ramai oleh kakak angkatan yang sudah lebih dulu melakukan pemanasan. Aku dan Saide baru datang saat semua teman-teman yang lain siap melakukan pertandingan pertama.

Semua perangkat pertandingan sudah siap. Pertandingan pertama adalah kami melawan tim Spring 103. Aku, Saide, Doni, Ade dan Adrian menjadi starting line-up. Beberapa suporter kami belum berdatangan. Kami masih belum padu. Kami ketinggalan 0-2 di babak pertama.

Di babak kedua, kami mengamuk dan melumat 5-2 tim Spring 103. Penampilan apik Saide dan Ade membuat kami menang di pertandingan pertama.

Sambil menunggu pertandinga kedua kami berteduh di tribun. Hujan mulai turun. Lapangan basah. Kami harus tetap main agar bisa selesai tepat pada waktunya. Tim berikutnya yang kami hadapi adalah Fall 103.

Aku dan Saide sudah paham kalau tim ini adalah tim yang diunggulkan. Adanya Reza dan Faisal yang merupakan pemain ‘timnas’ NTUST patut diwaspadai. Lapangan basah. Aku fokus pada pergerakan dua pemain timnas. Begitu pun dengan Saide.

Semalam sebelumnya, latihan yel-yel untuk mendukung tim Fall 104

Saat kami fokus pada Reza dan Faisal, ternyata Xanno sering kami lepaskan akibatnya kami tertinggal 0-2 dengan cepatnya.

Lapangan yang basah membuat bola menjadi sukar ditangkap kiper. Akibatnya satu tembakan pelan tidak bisa ditahan kiper. Kami tertinggal 0-3 hingga babak pertama usai.

Di babak kedua kami berusaha fokus. Pertahanan dua pemain timnas susah ditembus. Kami hanya bisa memasukkan satu gol lewat tendangan jarak jauh Saide. Pertandingan selesai dengan kekalahan kami 1-3 dari angkatan Fall 103.

Sebelum pertandingan terakhir dihelat, Pak Winarno dan Pak Zainal membawa dua kresek besar berisikan Pocari Sweet. Kami berterima kasih kepada mereka. “Ini sumbangan dari kamar 128,” katanya Pak Winarno.

Lawan terakhir kami adalah Fall 102. Jika kami menang, maka kami akan merebut juara dua. Juara satu sudah pasti milik Fall 103, mereka mengoleksi poin sempurna: sembilan.

Kami tampil trengginas. Dalam sekejap kami unggul 3-0. Aku memberikan umpan cantik saat gol pertama dan kedua Ade. Skor 3-0 dicetak oleh aku memanfaatkan umpan Ade, dengan kaki kiri aku menceploskan bola ke sisi kanan kiper tanpa bisa dijangkau, bola mengucur deras memasuki gawang. Semua suporter bersorak senang.

Pertandingan sepak bola memang harus ada suporternya. Mungkin juga karena pengaruh dua kresek pocari sweet mempengaruhi penampilan kami sehingga kami unggul 4-0 saat jeda babak pertama, Adrian mencetak gol yang keempat di pertandingan ini.

Di babak kedua, aku mencetak dua gol tambahan dan satu gol dari Saide menyudahi perlawan Fall 102 dengan skor mutlak: 7-1

Dengan hasil ini, kami mendapatkan juara dua untuk cabang olahraga futsal.

Sebenarnya kompetisinya tidak penting, yang paling penting adalah kita bisa berkumpul bersama-sama satu angkatan, sesama manusia-manusia Indonesia yang sedang balajar di NTUST.

Sparta memang luar biasa!