Mestakung “Laskar Pelangi”-nya Madura

Published by ALAM on

Adikku berpose di depan Cinema21 di Tunjungan

Aku sengaja melingkari kalendar 23 Oktober 2011 untuk mengajak adik dan sepupuku yang masih duduk di Sekolah Menengah untuk menonton sebuah film yang mungkin bisa memotivasi mereka dalam bersekolah, harapannya dengan menonton film ini mereka termotivasi dan bisa menjadi lebih baik.

Menurutku belajar tidak harus dengan papan dan spidol di depan kelas, tetapi menonton film berkualitas yang mengandung unsur motivasi juga baik bagi semua anak-anak Indonesia. Setelah fenomenalnya Laskar Pelangi, kini hadir film motivasi untuk remaja lebih khusus buat anak-anak Indonesia, yaitu Mestakung (SeMESTA MenduKUNG). Film yang menceritakan kegigihan anak dari Madura dalam meraih impiannya ini sangat menginspirasiku untuk menonton. selain untuk me-refresh pikiran, film ini juga sangat spesial bagiku. karena hampir 80% dari isi film ini diambil di Madura.

Setahuku ini merupakan film pertama yang isinya menggambarkan kehidupan Masyarakat Madura, sebelumnya Madura juga dijadikan salah satu tempat untuk pengambilan gambar FTV di salah satu televisi swasta yang berjudul Carok, bercanda dengan nyawa.

Dari awal sampai akhir aku begitu terpukau dengan film ini, meski beberapa tempat pengambilan gambarnya aku tahu, tapi karena sentuhan seni yang dilakukan oleh tim kreatif Mizan Productions & Falcon Picturesmenjadikan film ini benar-benar hidup. Kita seolah lebih dekat dengan Madura, mengenal lebih dekat seperti apa kehidupan di Madura, keadaan alam, dan potensi pariwisata yang ada di Madura. Beberapa lokasi syuting diantaranya SMPN 1 Sumenep, Masjid Agung Sumenep dan ikon Jawa Timur Jembatan Suramadu tidak luput dari perhatian film yang disutradaraiJohn De Rantau ini.

Beberapa ornamen yang ditampilkan di dalam film juga sangat kental dengan budaya Sumenep, kabupaten paling timur Madura. aku ikut senang ketika aktor no.1 di Indonesia seperti Lukman Sardi yang berperan sebagai Ayahnya Muhammad Arif (tokoh utama) sesekali mengucapkan Bahasa Madura. Begitu juga dengan Revalina S. Temat dan beberapa aktor terkanal lainnya. Mereka semua pasti mempelajari Bahasa Madura terlebih dahulu sebelum melakukan pengambilan gambar. Hal ini harus kita sadari semua kalau bahasa daerah itu sangat penting, terlebih bahasa daerah sendiri.

Artikel terkait:

Mestakung Menduniakan Madura di Plat-M.com


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

9 Comments

Joshap · November 10, 2011 at 12:46

yah belum sempet nonton nih,pengen lihat,pasti keren, sudah baca sinopsisnya. kunjungi http://www.joshap.com

soe_die · November 7, 2011 at 11:07

sep mz, tp msih lum bisa nonton ntu mz…. 🙂

    wahyualam · November 9, 2011 at 08:55

    cari saja di internet, mungkin sudah ada. hehe 🙂

arifudin · November 3, 2011 at 13:08

keren nich, yang muda yang berkarya 🙂

    wahyualam · November 6, 2011 at 11:04

    Siiip,
    yang jangan lupa liat bro, biar lebih kenal dengan Madura 🙂

azaxs · October 31, 2011 at 02:46

wah..kudu nyari jadwal untuk nonton juga nih.. *sbelum muncul bajakannya 😀

    wahyualam · November 6, 2011 at 11:04

    Sepertinya harus cari bajakannya deh!
    ntar lagi juga banyak bertebaran di internet
    🙂

asmari · October 24, 2011 at 09:20

hehe.. setuju.. pengambilan gambarnya seakan memberi sentuhan lebih berasa kehidupan rakyat madura dan pemandangan alam.

Mudahan masih banyak lagi, daerah2 yang diangkat untuk lebh banyak masyarakat kita mengenal daerah yang ada di Indonesia.

Untuk cerita film, meski filmnya sederhana, tapi nilai2 motivasinya cukup sangat berarti bagi generasi muda yang menontonya.

Mari mencintai film Indonesia

    wahyualam · October 26, 2011 at 22:42

    Keren doong!
    Madura gitu lho…
    hehehe
    🙂

Leave a Reply to wahyualamCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.