Terobosan, Inovasi dan Kreativitas BPWS untuk Madura

Published by ALAM on

terobosan-inovasi-kreativitas-bpws-wahyualam-com

Mereka milik pemerintah, namun tak punya birokrasi kolot. Jiwa mereka seperti anak muda, bergerak cepat dan kreatif.

Pemerintahan selalu identik dengan birokrasi kolot. Untuk mengurus izin atau surat pun butuh waktu berhari-hari. Meski tak semua pemerintahan begitu, namun setiap langkah pemerintahan harus didasari undang-undang. Itulah yang membuat gerak mereka terbatas. Setiap melakukan terobosan, inovasi dan kreativitas selalu terbentur masalah peraturan. Tak sedikit proposal terobosan, inovasi dan kreativitas itu hanya berhenti di pimpinan. Gerak pun jadi tak bebas.

Berbeda dengan swasta, siapa yang mempunyai terobosan, inovasi dan kreativitas, ia yang akan dapat perhatian lebih. Apalagi ide yang ia buat memberikan dampak positif terhadap masyarakat luas.

Bersama Plat-M, kami sering mengadakan berbagai program yang memberikan dampak positif terhadap masyarakat Madura. Sering kali kami mengalami kendala ketika berhubungan atau mau bekerjasama dengan pemerintahan. Proposal kami selalu dicurigai. Seolah-olah kami akan merampok anggaran mereka. Padahal maksud kedatangan kami hanya datang meminta dukungan akses, misalnya meminta daftar instansi yang terlibat dengan dinas untuk kami latih, atau sekadar meminta pimpinan dinas terkait datang ke acara kami. Sekali lagi, kami tidak minta dana tetapi kami meminta akses, itu pun harus berbelit-belit. Hingga akhirnya, kami harus mantap berjalan tanpa dukungan dari mereka. Bagi Plat-M: Ada atau tidak ada dukungan pemerintah, kami akan terus memberikan dampak positif bagi masyarakat Madura!

Kemudian waktu pun berlalu begitu saja.

Zaman terus berputar dengan begitu kejam. Tak peduli siapa di depannya ia terus melindasnya. Mau tidak mau, mereka harus segera menyesuaikan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Kami kemudian mengetahui ternyata ada lembaga pemerintahan yang mempunyai visi dan misi sama dengan Plat-M. Mereka adalah Badan Pengembangan Wilayah Surabaya dan Madura atau BPWS. Sesuai dengan amanah Perpres 27 Tahun 2008 no 23 tahun 2009, mereka memiliki tugas dan fungsi untuk melaksanakan pengelolaan, pembangunan dan fasilitasi percepatan kegiatan pembangunan wilayah Suramadu.

Mereka milik pemerintah, namun tak ada birokrasi kolot. Jiwa mereka seperti anak muda, bergerak cepat dan kreatif. Banyak sekali program-program menarik yang telah mereka jalankan di Madura. Mereka selalu mempunyai terobosan, inovasi dan kreativitas untuk Madura. BPWS juga bertugas untuk stimulasi pembangunan infrastruktur untuk wilayah Suramadu secara keseluruhan. Dalam hal ini Bapel BPWS melakukan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan Kementerian/LPNK lain, pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota), maupun swasta/masyarakat di wilayah Madura.

Aku tahu mereka sejak lama. Namun baru pertengahan 2016 aku bisa berhadapan langsung dengan pejabat BPWS dan memaparkan ide dan gagasan Plat-M untuk Madura. Aku tak terkejut, mereka sangat menyetujui dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Plat-M.

Sejak bulan Juli aku diminta mereka untuk sharing tentang bagaimana melakukan promosi online dan offline. BPWS sedang serius mengembangkan potensi desa wisata di Madura. Mereka berharap desa-desa di Madura banyak yang dijadikan desa wisata, sehingga dapat memberikan berbagai dampak positif bagi warga dan pemerintah setempat.

BPWS mengadakan acara pelatihan pengembangan masyarakat melalui desa wisata di Madura. Acara tersebut diadakan di semua kabupaten di Madura: Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Bekerjasama dengan dinas terkait, mereka mengundang perwakilan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di setiap kabupaten untuk hadir dan dilatih bagaimana strategi pengembangan desa wisata di Madura. BPWS selalu ingin memberikan yang terbaik untuk Madura. Semua elemen yang berhubungan dengan desa wisata dan pengembangannya diundang, mulai dari pemerintahan seperti bupati di setiap daerah, dinas pariwisata (disbudparpora) setempat, disbudpar Provinsi Jawa Timur, asosiasi desa wisata Indonesia (Asidewi), Bangkalan education center, Asosiasi Pariwisata Madura (ASPRIM), Madura Indah Wisata dan Plat-M sebagai komunitas berbasis internet di Madura.

Aku mewakili Plat-M untuk hadir dan sharing bagaimana mengenalkan desa wisata ke internet. Mulai dari membuat brosur sederhana menggunakan Microsoft Word, membuat laman di Facebook, hingga strategi mempromosikannya di internet.

Aku tak peduli harus keliling Madura dan izin mengajar di kampus. Jika BPWS saja begitu semangat membangun Madura, rasanya aku sangat berdosa jika tidak ikut membantu dan terjun langsung ke masyarakat. Dari acara ini, aku bisa mengenal dengan pelaku wisata di Madura. Apa yang menjadi kesulitan dan tantangan mereka, juga dapat melihat seperti apa rencana besar pemerintah di setiap kabupaten untuk sektor pariwisata di Madura, menghubungkan Desa Sema’an dengan Disbudparpora, dan BPWS hingga bagaimana pemanfaatan teknologi untuk mempromosikan pariwisata Madura.

Sumenep menjadi penutup dari serangkaian acara ini. Di akhir acara dibentuk Asidewi di setiap kabupaten yang nantinya akan menjadi Asidewi Madura Raya. Dengan rasa hormat, aku harus berterima kasih kepada BPWS yang menjadi inisiator dan penyelenggara acara ini. Ini hanyalah satu dari sekian terobosan, inovasi dan kreativitas yang sudah dilakukan BPWS untuk Madura.

Namun percayalah masih ada program menarik lainnya untuk warga Madura di masa mendatang. Tunggu saja.


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

1 Comment

cumilebay.com · October 28, 2016 at 10:42

Setuju banget, kita ngak bisa hanya mengandalkan pemerintah yang suka ngak jelas jadi bener kalo ada atau ngak ada pemerintah, kita mesti terus berjalan memberikan yang terbaik buat bangsa ini

Leave a Reply to cumilebay.com Cancel reply

Avatar placeholder