Wah…! Gado-gado Rp2500,-
Seporsi gado-gado beserta uang kembaliannya
“Do…ga….dooooo..!” sebuah teriakan memecah kesejukan pagi hari di kampungku nan hijau. Teriakan itu bersumber dari seorang ibu setengah baya sambil memikul ember hitam besar berisi bahan-bahan untuk membuat gado-gado lengkap dengan sebungkus kerupuk khas Gado-gado di tangannya. Ya, ibu ini penjual gado-gado keliling yang biasanya berkeliling tempat tinggalku di sebuah desa hijau pedalaman Kamal. Kebetulan sekali aku baru saja dari dapur mencari makanan yang bisa untuk mengganjal perut sebelum sarapan, sial di dapur tak satupun yang bisa aku makan. Mendengar teriakan itu dengan cepat aku menghampiri ketika tepat berada di depan pintu rumahku. “Beli bu!” sapaku membuat ibu itu menoleh kearahku seraya menurunkan peralatan dagannya yang berada di atas kepalanya (dalam bahasa Madura disebut Nyo’on).
Aku sodorkan sebuah piring beserta uang Rp5000. Sebenarnya dalam hati bergumam “boleh gak ya, 5000 rupiah?”. Ibu itu langsung mengambil piring yang aku (more…)