Menjamah Keramahan Pulau Merah
Keluarga Beny begitu hangat melayani sekawanan empat belas mahasiswa pengejar gelas magister. Nasi pecel menyambut kami di hari Sabtu pagi. Meski aku baru tidur jam dua pagi, tak mengurangi rasa semangatku memulai petualangan hari ini. Aku ngga terlalu mempedulikan itinerary yang dibuat Beny sebagai tour leader kali ini. Bagiku semuanya menarik jika berhubungan Bali dan Banyuwangi.
Dan jadwal hari ini adalah eksplorasi Banyuwangi dan bermalam di sana. Ngga lama cukup semalam saja.
Usai berfoto bersama di depan rumah Beny, mobil Avanza dengan pilot Beny dan Innova dengan pilot Rahmad Trialih meluncur menuju pelabuhan Gili Manuk.
Udara di pagi itu begitu sejuk. Matahari tertutup awan tebal. Hijaunya Banyuwangi terlihat dari kejauhan. Awan di langit Gilimanuk berjalan perlahan seperti putri kerajaan Blambangan. Kami harus menyeberangi selat Bali selama kurang lebih satu jam menggunakan kapal Ferry.
Selama berada di atas kapal, kami menikmati suasana sejuknya udara pelabuhan yang dikelilingi pengunungan. Hembusan angin laut menyapu siapa saja yang berada di luar kapal. Maksud hati aku ingin memandangi selat Bali dan hijaunya Banyuwangi dari kejauhan, namun karena di luar angin berhembus kencang, aku memutuskan untuk masuk ke ruang penumpang. (more…)