Wah…! Gado-gado Rp2500,-

Seporsi gado-gado beserta uang kembaliannya

“Do…ga….dooooo..!” sebuah teriakan memecah kesejukan pagi hari di kampungku nan hijau. Teriakan itu bersumber dari seorang ibu setengah baya sambil memikul ember hitam besar berisi bahan-bahan untuk membuat gado-gado lengkap dengan sebungkus kerupuk khas Gado-gado di tangannya. Ya, ibu ini penjual gado-gado keliling yang biasanya berkeliling tempat tinggalku di sebuah desa hijau pedalaman Kamal. Kebetulan sekali aku baru saja dari dapur mencari makanan yang bisa untuk mengganjal perut sebelum sarapan, sial di dapur tak satupun yang bisa aku makan. Mendengar teriakan itu dengan cepat aku menghampiri ketika tepat berada di depan pintu rumahku. “Beli bu!” sapaku membuat ibu itu menoleh kearahku seraya menurunkan peralatan dagannya yang berada di atas kepalanya (dalam bahasa Madura disebut Nyo’on).

Aku sodorkan sebuah piring beserta uang Rp5000. Sebenarnya dalam hati bergumam “boleh gak ya, 5000 rupiah?”. Ibu itu langsung mengambil piring yang aku (more…)

Petualang Tak Terduga

foto bareng teman-teman COBS di pantai Lombang

Selesai acara Kopd(Nonb)ar Plat-M, aku bergabung dengan teman-teman COBS (Community Of Blogger Student) yaitu komunitas pelajar Bojonegoro di Universitas Trunojoyo ngopi di pelabuhan timur – Kamal. Meski hampir tengah malam, tapi aku sangat antusias untuk sekedar melepas lelah menyiapkan acara Plat-M. Segelas jahe panas menemani keakraban bersama malam itu, sampai ketika mereka membicarakan tentang rencana COBS yang mau kelilin Madura besok.

Hah..! Keliling Madura? Tanyaku dalam hati. Ingin sekali aku ikut mereka besok. Tapi kondisi badanku seperti terlalu lelah untuk berpetualang besok pagi. Apalagi hampir tengah malam begini bukannya istirahat buat kegiatan besok, malah keluyuran sampai dini hari begini.

Tapi “nasib” berkata lain, teman-teman COBS berhasil mengompori dan “memaksa”ku agar mengeluarkan uang untuk ikut mereka. Identitas seorang Klebun Plat-M membuatku dengan terpaksa sebenarnya mengeluarkan uang jajan sebulan untuk ongkos keliling Madura besok. Aku resmi ikut keliling Madura besok. Terlalu mendadak! Aku tanpa persiapan untuk besok. Akhirnya aku pulang dan mempersiapkan buat besok sekaligus istirahat, apalagi keesokan harinya harus berangkat pagi-pagi sekali. (more…)

Shogun ’94 Jalan-Jalan ke Sampang

view pantai Camplong

Minggu, 20 Maret 2011 menjadi sangat istimewa bagiku dan Nak-kanak Blogger Plat-M. Ini akan menjadi hari diadakannya Len-jelen Bareng Plat-M yang kedua, setelah yang pertama mengekplorasi keindahan Mercusuar Bergoyang Bangkalan.

Pagi itu terlihat lebih segar dari biasanya, karena semalaman hujan turun begitu deras dan paginya Matahari bergantian mengguyur bumi Madura dengan cahaya panas yang menambah keindahan pagi. Butir air hujan tampak belum jatuh dari dedaunan hijau di pinggir jalan. Wangi tanah yang masih lembut terkena aliran air hujan menambah suasana khas musim hujan di Madura.

Sesuai dengan janjian via sms, kita akan berkumpul di halte bus depan SMAN 1 Kamal. Setelah rampung, kita menarik gas motor masing-masing, ban motor mulai berputar dan akan mengantarkan kita ke Kota Sampang. Menurut mbak Erna yang asli Sampang, perjalanan ke sana akan memakan waktu 90 – 120 menit tergantung kecepatan motor berlari menuju kota di barat Bangkalan ini. Dengan menunggangi kuda besi tuaku bernama shogun ’94 melucur bersama 6 motor lainnya berjejer di jalanan Bangkalan – Sampang seperti semut yang berjalan di tembok. (more…)

“Hadiah” dari Sang Idola

Novel Ranah 3 Warna bersanding dengan Negeri 5 Menara ditemani tas hadiah dari Mas Fuadi

Sebuah novel dikeluarkan Pak Husni dari salah satu loker di Laboratorium tempat biasa aku dan teman-teman warga lab berkumpul. “Siapa yang mau pinjam, bawa saja!” Pak Husni menawarkan kepada warga lab yang sedang asyik browsing internet. Mbak Fenny menyambutnya dengan senang dan membalik-balik novel tersebut membaca tulisan di cover depan dan belakang.

Negeri 5 Menara, nama yang unik menurutku, dengan A. Fuadi tertulis indah sebagai penulis dari novel ini. Lingkaran hijau bertuliskan National Best Seller tertempel gagah di pojok kiri cover novel tersebut. Keinginanku membacanya harus tertunda karena teman warga Lab,  mbak Fenny ingin membacanya terlebih dahulu. Aku hanya bisa baca sinopsis novel tersebut di cover bagian belakang. (more…)

Belajar Menjadi Entreprenuer Muda

Pernah suatu hari aku menerima telpon dari sesorang yang mengaku dari Bandung memesan buku cara mencegah penyakit stroke, menurut si penelpon, keterangan itu dia dapat dari blog Majalah sekolahku ARASKA. Aku janji akan mengabari kalau pesanan sudah siap. Seiring dengan putusnya hubungan via telpon, aku juga berpikir tidak tahu kapan aku memposting berjualan buku yang Bapak pesan tadi, aku hanya posting tentang berita yang bermanfaat bagi teman-temanku di masa SMK dulu. Aku bingung dan melupakan telpon dari orang yang tidak aku kenal tadi. (more…)

Lukisan Tiga Warna

Perputaran roda waktu seperti roda-roda mobil F1, begitu cepat rasanya melewati tahun dengan angka yang cukup indah dan terdiri dari tiga angka 0, 1, dan 2 yaitu 2010. Apa arti 2010 bagi kamu? apa yang sudah dilakukan? apakah kamu sudah melakukan yang lebih baik dari 2011? Entahlah… 🙂

Bagi saya, ada tiga warna dasar yang terlukis dalam sebuah kanvas indah bernama 2010. Tiga warna dasar tersebut adalah Mimpi, Kewajiban dan Tanggung Jawab. Mimpi adalah sebuah drama yang menceritakan bagaimana usaha saya untuk meraih mimpi yang selama ini selalu menjadi bunga semerbak dibalik terpejamnya mata di atas empuknya kasur di kamar. Usaha itu berupa menyelesaikan tugas-tugas pemberian dosen untuk menempuh (more…)

Berawal dari Tretan Berakhir Plat-M

“Oke, sekarang gimana kalau kita buat komunitas Blogger di Madura” ajak Mas Nopy dengan gayanya yang sangat khas. Sembilan teman-teman ada di depan Mas Nopy dan Mas Gempur malam itu langsung setuju dengan gagasan itu. “tapi, kalau Madura apa tidak telalu luas itu? kenapa tidak di Kampus Unijoyo aja?” saya memotong perbicangan pada malam yang sangat dingin. “jangan! kalau lingkupnya hanya kampus, itu akan sering mati suri -putus di tengah jalan- gini aja, lingkupnya Bangkalan. Pikirkan apa namanya besok kita langsung launching, kalau perlu undang Radar Madua untuk publikasi, masalah domain tinggal minta Mas Dion (sambil menunjuk Mas Dion yang lagi santai menyaksikan perbincangan kita). Sembilan orang ini adalah para Deklarator komunitas ini” jelas mas Nopy dengan meledak-ledak seperti motivator kelas dunia.

Tanpa terasa hari mulai bergerak ke tengah malam, perbicangan atau kopdar (kopi darat) malam itu sudah tiga jam berjalan. Saya, Darul, Joko, Mas Ping, Salman, Faris, Roni, Fazza, dan Jullev segera bergegas pulang, tapi karena kita harus memikirkan sebuah nama yang akan kita jadikan untuk nama sebuah komunitas blogger di Bangkalan kita melakukan diskusi sejenak di tempat parkir, kita memikirkan sebuah nama yang sekiranya pantas untuk dijadikan sebuah nama tentunya yang khas dari Madura. Nama seperti Suramadu, Carok, Clurit, Plat-M, Sate, Arek, dan Tretan sempat menjadi beberapa pilihan kita untuk menjadikannya sebuah nama. (more…)

Mulai dari Berbagai Musium, sampai KRI Dewaruci

Berpose di atas KRI Dewaruci

Pengalaman baru banyak saya dapatkan ketika mengikuti acara peringatan Hari Ulang Tahun Komunitas Blogger Surabaya (TPC) pada 11-12 Desember 2010 yang lalu. Datang dengan rombongan 23 orang bersama teman-teman Plat-M berangkat dari Madura Sabtu pagi, seperti biasa si sempuxz Darul menemani saya di belakang motor yang akan mengantarkan kita ke tempat penginapan sekaligus tempat start perjalanan kita di daerah sekitar Waru – Surabaya Selatan. Saya memimpin perjalanan dikawal kabut pagi hari terlihat ketika rombongan melintasi Suramadu, dari kaca spion terlihat berjejer teman-teman yang mengekor seperti ular yang sangat panjang. (more…)