Sholat Jumat di Taipei Grand Mosque

saide kemal alam ke masjid

Hari Jum’at.

Jika di Madura, Jum’at adalah hari pendek. semua kegiatan perkantoran dan perniagaan akan terhenti saat pukul sebelas. Bahkan beberapa toko tutup. Jalanan sepi, tidak banyak yang bepergian. Bis ELF yang biasa beroperasi rute Bangkalan – Pamekasan pun sepi penumpang. Anak-anak sekolah pulang lebih cepat dari biasanya. Santri bergembira karena hari libur. Mungkin yang sibuk adalah petugas Masjid yang bersiap-siap menerima tamu. Segala sudut Masjid dibersihkan, lantai disapu, sajadah panjang digelar, dan jika sudah waktunya speaker TOA dinyalakan. Surah Jum’ah berkumandang menyusuri jalanan desa, kampung, hingga alun-alun kota. Tidak lama kemudian para laki-laki bergerak bersama-sama menuju Masjid. Ibarat sebuah magnet, Masjid menarik semua lelaki untuk datang, menunaikan ibadah sholat Jum’at berjema’ah. Mereka memakai kemeja dan sarung yang paling baru, tidak lupa dengan peci dan minyak wanginya. Di kantong kemeja sudah ada selembar Rupiah untuk infaq. Kegiatan sepertinya selalu terjadi, setiap hari Jum’at. (more…)

Ko Erwin dan ISA

Entah apa jadinya hidup di Taiwan tanpa adanya Ko Erwin.

Itu mungkin ungkapan yang diamini oleh semua mahasiswa baru Fall 104. Satu nama yang menjadi pertama kali dicari setiba di Taiwan. Satu nama yang aku hubungi pertama kali sesaat setelah turun dari pesawat. Namanya adalah Erwin Kwok. Akrab dipanggil Ko Erwin.

wahyu alam bersama ko erwinIa langsung menyambut kedatangan kami setibanya di kampus. Ngga pakai lama, usai menitipkan koper ke dormitory wanita, Ko Erwin mengajak kami berkeliling kampus dengan berlari. Ngga percaya? Aku bilang sekali lagi ya: BERLARI! (more…)

Remas Rasa Internasional

ntust imsa welcome party

Masjid Al-Kabir sudah menjadi tempat favorit untuk menghabiskan waktu malamku. Jika di malam hari aku tidak ada di rumah, maka carilah di Masjid. Aku pasti berada di sana bersama teman-teman Remas yang lain. 

Selama di Taiwan, aku akan kehilangan semua kegiatan bersama Remas di Masjid. Sempat terlintas di pikiran, semoga ada dhibaan, muqodeman dan munaqiban di Taiwan. (more…)

Kesan Pertama Tentang Taiwan

wahyualam.com - form pertama di taiwan

Setiba di bandara, masih terasa mimpi saja sampai di sini. Juga tak begitu bangga, karena masih buanyak orang yang bisa sepertiku, atau bahkan melebihinya.

Rasa rindu rumah langsung hadir ketika pertama kali masuk dorm. Bau kamar mandi, bau sabun dan bau-bau aneh yang langsung menusuk hitung. Sempat kaget dan tidak bisa menerima. Apalagi kamar yang akan aku tempati, masih bertumpuk barang orang lain. Aku hela nafas panjang. Mencoba rileks.

Aku bersihkan perlahan dan aku mulai suka dengan desain meja dan kasurnya. Pas sekali. di bawah untuk bekerja dan belajar, di atas untuk istirahat. Hari pertama, aku tidur begitu nyenyak karena kepalaku pusing. Tubuh bergoyang seperti ada gempa. (more…)