Bersholawat Bersama Ra Fakhri dan Habib Syekh
Fenomena menarik sering terjadi di masyarakat Indonesia. Tahun 2010, untuk pertama kalinya pemain sepak bola timnas Indonesia masuk infotaiment yang biasa nyoroti artis. Masyarakat ikut heboh dan larut dalam fenomena menarik timnas yang dipelopori Christian Gonzales. Dari pagi, siang hingga malam, semua memberitakan timnas.
Fenomena yang menarik perhatian masyarakat banyak juga terjadi belakangan ini. Timnas U19 adalah pelakunya. Dimana pun tim asuhan Indra Sjafri ini bertanding, maka masyarakat akan tumpah ruah membanjiri stadion melihat langsung potensi pemain muda Garuda muda.
Ada banyak fenomena yang lain. Setidaknya itu yang ada di kepala saya.
Sejak lima tahun lalu, ada (lagi) fenomena menarik terjadi di negeri ini. Bedanya fenomena ini dengan timnas senior dan timnas U19 adalah tidak pernah tayang di infotaiment. Tapi jangan ditanya tentang kehebohannya. Dahsyat!
Semua orang membicarakan. Ketika ia tampil, maka seontak akan dibanjiri fans beratnya. Mirip seperti saat timnas U19 akan tampil di tur nusantara. Selalu ramai.
Siapakah yang sedang saya bicarakan.
Beliau adalah Habib Syekh bin Abdul Qodir As-Segaf.
Demam Habib Syekh mulai menyeruak berhembus ke penjuru negeri. Kelompok penggemarnya diberi nama Syekher Mania. Tanpa ada komando, penggemar-penggemarnya membentuk chapter-chapter tersendiri di setiap daerah.
Jika beliau tampil, jangan tanya, selalu penuh!
Setidaknya saya sudah membuktikan pada saat kemarin (6/11) datang ke acara Bangkalan Bersholawat dalam rangka Walimatul Haji keluarga besar Pondok Pesantren Syaikhona Mohammad Cholil, Demangan, Bangkalan yang kebetulan mengundang Habib Syekh bersholawat bersama di alun-alun Bangkalan. Keluarga besar pengasuh PP. Syaichona Mohammad Cholil datang berjejer di atas panggung.
Bersama teman-teman pecinta sholawat di desa, saya berangkat lengkap dengan atribut Syekher Mania Desa Kebun. Kami tidak ragu menamakan Syekher Mania chapter Kebun.
Kami memilih duduk di depan, di dekat panggung, agar bisa menyaksikan Habib Syekh dari dekat. Tidak lama kami duduk, minum segelas air mineral, dan ketika melihat belakang: PENUH!
Alun-alun selatan Bangkalan menjadi lautan manusia dengan berkemeja putih lengkap dengan bendera berbagai ukuran. Kembang api menambah meriah di awal acara.
Syekher Mania tidak hanya datang dari kalangan cowok saja, tetapi di bagian lain sudah duduk manis Syekher Mania cewek.
Saya sempat melihat beberapa Syekher Mania yang hadir dari beberapa kota di Indonesia seperti: Pasuruan, Pandaan, Surabaya, Sidoarjo, dsb. Mereka datang ke Bangkalan hanya ingin melihat idolanya membaca sholawat.
Mereka datang lengkap dengan atribut mereka. Mirip seperti suporter bola fanatik yang datang ke stadion menonton tim kesayangannya. Bedanya malam ini, semua datang karena ingin bersholawat bersama mengharap ridho Allah dan Rasulullah.
Ini adalah pertama kalinya saya melihat langsung Habib Syekh setelah sekian lama menjadi penggemar rahasianya lewat MP3 beliau yang menentramkan jiwa.
Saya terheran sendiri dan geleng-geleng kepala ketika melihat fenomena ini. Habib Syekh sudah menjadi idola jutaan masyarakat Indonesia, tetapi tak sekalipun diekspos infotaiment. Ada teman yang menyebutkan beliau tidak mau diwawancara televisi selain TV9, stasiun televisi yang dibawah naungan NU.
Saya ikut larut bersama ribuan manusia yang hadir. Lantunan sholawat menggema di pusat kota Bangkalan. Beberapa lagu yang sering menemani dan tersimpan di ponsel membuat saya semangat ikut melantunkan sholawat. Allahumma sholli ‘ala Muhammad!
Di tengah acara, Habib Syekh memintakan RKH Fakhrillah Aschal untuk membacakan doa untuk kita semua. Semua yang hadir berharap barokah dari tanah suci Mekkah.
Saya juga baru tahu, kalau Ra Fakhri juga punya nama untuk penggemarnya. Namanya Fakher Mania. Jumlahnya sudah banyak ternyata. Ngga mau kalau dengan Syekher Mania.
Setelah berdzikir sebentar, Ra Fakhri memulai memimpin doa. Seontak ribuan orang terdiam dan larut dalam doa yang dilantukan Ra Fakhri. Pikiran saya langsung tidak jelas ketika Ra Fakhri membacakan doa sambil sesenggukan, haru, dan diiringi lantunan sholawat yang dibaca pelan oleh salah satu muridnya. Suasana yang awalnya ramai berubah menjadi sunyi senyap. Saya ikut tertunduk sambil mengangkat kedua tangan seraya beberapa kali mengamini doa Ra Fakhri. Tanpa terasa, air mata mengalir karena keharuan karena Ra Fakhri membaca doa juga sampai menangis. Di sampingku, bahkan ada santri yang matanya merah dan bengkak karena begitu larut dalam berdoa. Sungguh menjadi malam yang sangat mahal. Kekuatan doa yang dibacakan Ra Fakhri seperti mengandung kekuatan magis yang menyihir semua yang datang malam itu.
Setelah doa, Habib Syekh melanjutkan melantunkan sholawat. Subhanallah – Robbi Inni adalah lagu yang saya tunggu-tunggu, akhirnya saya bisa bersholawat langsung dengan Habib Syekh dalam satu acara.
Sungguh, ini malam yang mempunyai kekuatan magis. Terutama doa Ra Fakhri masih terniang-niang. Sejak hari ini, saya menasbihkan diri sebagai Fakher dan Syekher Mania. 🙂
Jika kalian yang biasa sibuk dengan kegiatan yang biasa. Silahkan datang ke acara seperti ini untuk men-charger kembali baterai iman anda!
0 Comments