Perjalanan Surabaya Menginspirasi Dunia

Surabaya | Foto: Wikipedia.org

Letaknya berada di sudut timur Pulau Jawa, berada tepat di liukan antara Jawa dan Madura. Pada zaman kolonial menjadi pusat perdagangan selain Batavia. Ribuan kapal besar telah bergantian bersandar di pelabuhannya. Banyaknya aktivitas perekonomian di dalamnya, membuat kota ini menjadi yang terbesar kedua di republik ini setelah Jakarta.

Benar. Kota itu bernama Surabaya.

Surabaya. Kota yang modern yang kini wajahnya perlahan berubah. Semakin hari, wajahnya semakin cantik. Taman-taman hijau hadir mempercantik sudut kota. Segalanya penuh perencanaan. Tak sekadar perencanaan, namun berubah menjadi kota yang kreatif hingga kota yang menginspirasi kota lain, tak hanya di Indonesia bahkan kota-kota lain di dunia. (more…)

Mengintip KTT IORA

Indian Ocean Rim Association (IORA/Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudra Hindia) adalah organisasi negara-negara di lingkar pesisir yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.

Tak bisa dipungkiri, semua orang sudah tahu. Indonesia kaya sekali akan potensi kemaritiman. Ada banyak fakta tentang ini. Bukan hanya tentang laut, ikan dan perdagangan lho. Tapi hal ini juga menyangkut potensi ekonomi, ketahanan dan kedaulatan kita sebagai negara besar. (more…)

Sutasoma dan Nawacita

coverpotret

Dengan kerja nyata, bangsa Indonesia bisa menjadi maju, menjadi bangsa yang berdaulat, mandiri dan berbudaya ~ Presiden Jokowi

Mengatur lebih dari 258 juta orang tentu tak mudah. Belum ada pemerintahan di belahan bumi manapun yang dapat menyatukan visi lebih dari tiga belas ribu pulau terpisah. Tak ada pemerintahan yang mampu membungkus ratusan suku ke dalam satu kesatuan yang utuh. Semua itu hanya bisa dilakukan oleh pemerintahan Indonesia.

Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,
Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Åšiwatatwa tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Lebih dari 600 tahun yang lalu, di masa Kerajaan Majapahit, Mpu Tantutar pernah menulis beberapa syair Jawa Kuno di Kakawin Sutasoma. Salah satu penggalan isinya (more…)

Membeli Suasana dan Konsep Hotel

Menginap di hotel adalah hal biasa bagi orang bekerja sangat “mobile”. Dalam seminggu mengharuskan mereka berpindah-pindah tempat dari satu kota ke kota lain. Ketika memiliki budget unlimited, tentu harga adalah nomor keduaratus. Salah satu hal yang sangat diperhatikan mereka adalah pelayanan, kenyamanan dan suasana.

Ada istilah, “yang kita beli suasananya”. Istilah ini mungkin ada benarnya. Karena dengan suasana yang berbeda, pikiran kita akan lebih mengalami pembaharuan, keluar dari rutinitas yang biasa di kantor.

Ketika yang ingin kita beli adalah suasananya, memilah konsep hotel yang akan kita tempati menjadi hal mutlak harus diperhatikan.

Aku sering menginap di beberapa hotel di berbagai kota di Indonesia ketika jalan-jalan ke sana. Mulai hotel dengan konsep minimalis, futuristik, unik hingga klasik pernah aku coba. Meskipun hanya sekali. 😀

Regatta Pantai Mutiara View

Hotel Regatta, Jakarta Utara

Perlombaan dalam membangun hotel dengan arsitektur yang futuristik selalu memberikan sisi menarik bagi para pelanggan untuk merasakan pengalaman baru. Dengan jumlah 10 tower apartemen dan 1 hotel (more…)

Borobudur: Sejuta Relief Penuh Makna dan Magis

Meski tak bersuara, candi ini seperti berbicara panjang tentang sejarahnya di masa lalu. Seperti data yang banyak ditulis para ahli, mulai dari desain, sejarah, budaya, hingga falsafah terkandung dalam setiap reliefnya. Penempatan-penempatan stupa mempunyai makna tersendiri. Beberapa bagian relief diperkirakan berkaitan langsung dengan astronomi pembuatan Borobudur. Begitu istimewa. *** Kepada Read more…

Kota Bengawan Solo Banjir Bandwidth

“Ini Pak, Hotel Kusuma Sahid”, ujar tukang ojek yang baik hati mengantarku dari terminal bis. Belum selesai tukang ojek itu mengatakannya, aku sudah menyodorkan uang delapan ribu kepadanya sambil mengatakan

“Matur Nuwun, Pak”.

Ah, logat Jawaku masih kental sepertinya. Aku tersenyum sambil melangkah menuju hotel yang sudah disediakan panitia penyelenggara.

Meriah. Terlihat sepanjang pintu masuk sampai area depan hotel Kusuma Sahid sudah dipenuhi umbul-umbul merah bertuliskan Telkomsel. Aku begitu terpukau dengan ornamen hotel Kusuma Sahid ini. Ukiran-ukiran khas Jawa dengan perpaduan konsep modern menjadi campuran menarik tersaji begitu saja. Lampu led yang terpasang di atap hotel memanjakan mata setiap tamu yang datang. Dentingan alunan musik Jawa yang begitu mesra terdengar merdu dari setiap speaker kecil yang mengeluarkan bunyinya dari setiap sudut hotel. Mulai dari lobby hotel, sampai kamar tempatku berisitirahat, alunan musik itu terdengar sayu-sayu. Pasti, jika turis mancanegara yang menginap di hotel ini merasakan aura khas Nusantara, menyusup ke pori-pori pikiran. Tenang dan menjadi syahdu.

Tidak hanya speaker, namun beberapa modem ADSL juga terlihat di beberapa bagian hotel. Bagaimanapun, sekarang internet sudah menjadi kebutuhan pokok bagi hampir setiap orang, tanpa terkecuali pengunjung hotel. Sebelum istirahat, aku buktikan keberadaan sinyal dengan menghidupkan tablet. Beberapa SSID terlihat. Tidak hanya satu, dua atau tiga, tapi ada enam SSID terlihat. Syukurlah ada banyak pilihan untuk akses internet. Aku dapat istirahat dengan tenang.

Kemeriahan saat acara di hotel Kesuma Sahid

Kemeriahan saat acara di hotel Kesuma Sahid

Pagi datang begitu cepat dan romantis. Peserta dan panitia bergegas sarapan. Beberapa stand, banner, backdrop semua telah disiapkan. Sebuah tulisan ASEAN Blogger Festival Indonesia 2013 menjelaskan bahwa aku sedang mengikuti acara ini. Setiap peserta yang hadir, wajib tandatangan buku kehormatan yaitu buku hadir. Kami, setiap peserta mendapatkan tiga lembar voucher @wifi_id persembahan dari Telkom Indonesia. (more…)

Desiran Darah Jawa Menyeruak Hingga Candi Sukuh

Aku hidup dan besar di Madura. Hingga sekarang, aku lebih sering berada di pulau garam, bekerja dan beraktivitas. Berkumpul dan berkomunitas menjadi salah satu prioritas dalam menjalani hari-hari di Madura.

Pembuka: Tari Kupu

Pertanyaannya, apakah tidak ingin keluar Madura? Saya langsung jawab, bahwa aku juga ingin keluar meninggalkan Madura. Tidak untuk selamanya, tetapi untuk melihat sisi yang lain dari Indonesia. (more…)