Perjalanan Surabaya Menginspirasi Dunia
Letaknya berada di sudut timur Pulau Jawa, berada tepat di liukan antara Jawa dan Madura. Pada zaman kolonial menjadi pusat perdagangan selain Batavia. Ribuan kapal besar telah bergantian bersandar di pelabuhannya. Banyaknya aktivitas perekonomian di dalamnya, membuat kota ini menjadi yang terbesar kedua di republik ini setelah Jakarta.
Benar. Kota itu bernama Surabaya.
Surabaya. Kota yang modern yang kini wajahnya perlahan berubah. Semakin hari, wajahnya semakin cantik. Taman-taman hijau hadir mempercantik sudut kota. Segalanya penuh perencanaan. Tak sekadar perencanaan, namun berubah menjadi kota yang kreatif hingga kota yang menginspirasi kota lain, tak hanya di Indonesia bahkan kota-kota lain di dunia.
Potensi Diri dan Fasilitas Publik di Surabaya
Jika anda pernah ke Surabaya 10 tahun lalu, kemudian kembali ke Surabaya hari ini, maka anda pasti akan terkejut. Banyak perubahan terjadi. Hal itu akan ditunjukkan sejak baru saja memasuki Surabaya.
Surabaya bukan lagi kota yang kumuh. Kini, tata ruang kota Surabaya menjadi salah satu terbaik. Tidak berlebihan jika Surabaya, Yogyakarta, dan Magelang terpilih sebagai Kota Cerdas 2015. Ketiga kota ini menjadi peringkat pertama untuk masing-masing kategori kota besar berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa, kota sedang berpenduduk 200.000 jiwa hingga satu juta jiwa, dan kota kecil dengan penduduk 200.000 jiwa. Selain sebagai kota cerdas kategori kota besar, Surabaya juga meraih penghargaan sebagai kota cerdas dalam kategori lingkungan.
Tak akan ditemukan lagi ruas jalan di Surabaya yang tak dirawat. Semuanya dirawat dengan serius. Jalanan Surabaya sekarang dilengkapi dengan aneka rumput dan bunga di pinggirnya. Langkah ini diambil karena Surabaya ingin memberikan kesan sejuk ketika datang ke Surabaya.
Surabaya juga berusaha mewujudkan layanan publik yang memudahkan masyarakat beraktivitas. Hadirnya fasilitas yang memanfaatkan teknologi seperti e-delivery, e-controlling, e-perizinan, e-musrenbang, e-health, dan Surabaya Single Window adalah upaya pemerintah Surabaya untuk memudahkan warganya mengurus administrasi. Jika semua proses dapat dilakukan dari rumah memanfaatkan internet, maka proses antrian di kantor pemerintahan akan berkurang sehingga akan menghemat waktu dan tenaga.
Warga Surabaya dapat berkontribusi dalam musyawarah rencana pembangunan melalui e-musrenbang. Surabaya juga memasang kamera CCTV untuk memantau kondisi transportasi di beberapa titik di Surabaya. Publik dapat melihat streaming CCTV melalui website intelligent transportation systems (ITS) yang disediakan pemerintah.
Ada beberapa inovasi yang dilakukan Surabaya di bidang lalu lintas, diantaranya ATCS-ITS. Hingga akhir tahun 2016, sudah terdapat 97 titik ITS. Direncanakan pada tahun 2017 akan ditambahkan 17 titik ITS. Sedangkan untuk Kamera CCTV, hingga akhir tahun 2016 sudah terdapat 244 titik Kamera CCTV yang terdiri dari Kamera Fixed dan Kamera Surveillance, serta 288 Kamera Traffic Sensor.
Selain itu, Surabaya juga sudah punya Command Center atau Ruang Pusat Kendali Kota yang dibangun untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Melalui Command Center, Surabaya dapat memantau langsung beberapa obyek vital selama 24 jam.
Tiba-tiba Surabaya menjadi kota metropolitan yang tidak hanya hijau dan sejuk, tetapi juga kota canggih dengan sentuhan teknologi informasi dan komunikasi. Kota yang canggih tetapi tidak menghilangkan unsur alam yang menyejukkan. Teknologi dan lingkungan menjadi dua potensi diri Surabaya yang ditonjolkan ke masyarakat.
Dalam suatu wawancara, Walikota Surabaya tidak suka dengan konsep Busway di Jakarta diadopsi di Surabaya. Menurutnya itu sangat menyusahkan warganya jika harus naik-turun tangga. Dengan alasan sederhana itu, Surabaya sekarang sedang membangun beberapa fasilitas transportasi yang ramah terhadap publik.
Kalau diperhatikan, Surabaya hari ini telah memilih fasiltias publik yang lebih baik dan lebih kreatif. Ada banyak contohnya, salah satunya jika kita ke arah Jalan Rajawali dari Tanjung Perak, maka kita akan menemukan desain lampu PJR yang tidak seperti biasanya. Dalam satu tiang terdapat dua lampu. Satu lampu menerangi jalan raya, satunya lagi menerangi pedestrian. Dengan desain yang etnik, membuat saya terkagum-kagum saat melewati jalanan itu, ditambah bola-bola marmer yang seperti berhenti menggelinding di pinggir jalan. Sentuhan canggih dan etnik tergambar begitu saja.
Di bidang kesehatan, saya pernah mencoba fasilitas e-health di Puskesmas Sukolilo. Meskipun waktu itu baru memanfaatkan fitur antrian, tetapi saya melihat ada beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan oleh Puskesmas.
Website e-Health ini dibuat untuk membantu kesehatan masyarakat memalui teknologi informasi dan komunikasi. Bagaimanapun, kata dosen saya waktu kuliah di ITS, teknologi yang baik adalah teknologi yang dipakai.
Dan Surabaya sudah mengadopsi e-Health ini, bahkan hingga ke Puskesmas.
Selain itu, pedestrian di Surabaya berfungsi tidak hanya sebagai pelengkap jalan yang memenuhi nilai artistik dan estetika, tetapi juga berwawasan lingkungan. Bahkan, pedestrian di Surabaya telah memenuhi standar untuk disabilitas. Hingga akhir tahun 2016, total panjang pedestrian yang telah terbangun sepanjang 47.796 Meter. Beberapa SKPD terlibat dalam menjaga fungsi dan kebersihan pedestrian
Inovasi yang terbaru pemasangan 10 titik parkir meter di kawasan Balai Kota Surabaya yang digunakan untuk penerapan parkir zona dan meminimalkan kebocoran PAD Pemkot Surabaya. Konsepnya, pengguna kendaraan yang akan memarkirkan kendaraannya hanya perlu menekan tombol parkir, lalu mendapatkan bukti parkir yang transaksinya akan dilakukan secara elektronik menggunakan e-money.
Tak hanya itu, Surabaya juga membangun ratusan lapangan di penjuru kota agar memudahkan masyarakatnya berolahraga. Panti-panti jompo diaktifkan kembali, hingga terminal Purabaya yang disulap seperti bandara. Inovasi dan program terhadap lalu lintas yang dibuat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya itu berbuah manis. Surabaya mendapat penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) kategori Kota Raya tahun 2016.
Membangun Industri Kreatif dan Menginspirasi Dunia.
Walikota Surabaya sering mondar-mandir mengunjungi co-working space di Spazio. Ia memberikan dukungan penuh terhadap anak-anak muda Surabaya untuk membuat start up. Pemkot Surabaya terlihat sangat serius mengembangkan bidang ini.
Bahkan, Pemkot juga mendukung penuh program Start Surabaya. Merupakan program inkubasi khusus pemuda Surabaya yang dikelola langsung oleh Google Indonesia dan didukung penuh oleh Pemkot Surabaya. Diharapkan dari program ini akan lahir start up-start up buatan arek-arek Suroboyo yang dapat mengatasi permasalahan yang ada di sekitarnya.
Tak hanya di situ, Pemkot Surabaya serius mempelajari industri kreatif. Belajar memang seharusnya kepada ahlinya. Tak tanggung-tanggung Pemkot Surabaya membawa Delegasi ITS melihat langsung industri kreatif di San Francisco, Amerika Serikat. Mereka diajak kursus singkat ke pusat industri kreatif dunia seperti Google dan Facebook. Tentu, Pemkot berharap pelajaran penting selama di San Francisco dapat diadopsi di Surabaya sesuai dengan kearifan budaya lokal, dengan ke-khas-an arek-arek Suroboyo.
Arek-arek Suroboyo memang terkenal militan. Salah satu contohnya datang dari mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang berhasil mengikuti Student Formula Japan 2015 di Ogayasama Sport Park (ECOPA), Shizuoka, Jepang. Mendapat dukungan penuh dari Walikota Surabaya, Rektor ITS, dan Astra Otoparts sebagai grup perusahaan komponen otomotif terbesar di Indonesia.
Dalam ajang SFJ 2015 kali ini Tim Sapuangin mengirimkan satu buah mobil Sapuangin Speed III untuk diperlombakan yang merupakan hasil karya rancangan dari Tim Sapuangin ITS. Sebelum mengikuti perlombaan di bulan September, mobil Sapuangin Speed III telah dirilis sebulan sebelumnya di area parkir barat Mal Lenmarc Surabaya yang diresmikan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Rektor ITS Joni Hermana, serta perwakilan dari Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, dan dihadiri oleh berbagai media serta undangan dari perusahaan sponsorship.
Pemkot Surabaya pun tak mau ketinggalan. Ketika menjadi tuan rumah pertemuan Wali Kota se-Asia Pasifik atau Citynet, Surabaya meraih predikat salah satu kota terbaik dalam Citynet Award. Risma sampai tak percaya Surabaya kini dijajari dengan Seoul, Yokohama, dan Makati sebagai kota yang bergengsi hingga diapresiasi oleh organisasi yang memayungi 24 negara di Asia Pasifik ini.
Pada acara FutureGov Award 2013, Bu Risma berhasil mengantongi kemenangan atas dua kategori yakni data center melalui Data Center Pemerintah Kota Surabaya dan Data Inclusion melalui Broadband Learning Center (BLC) yang berhasil menyingkirkan 800 kota di Asia Pasifik.
Taman Bungkul juga mendapat penghargaan The 2013 Asian Townscape Award (ATA) kategori Taman Terbaik Se-Asia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bahkan Majalah Forbes Indonesia yang bergengsi sempat menyelipkan nama Risma sebagai wanita paling inspiratif pada tahun 2013. Bersama dengan walikota-walikota dari segala penjuru dunia, Risma mewakili Surabaya menerima penghargaan “Innovative City of the Futureâ€. Pada malam penganugerahan Socrates Award yang merupakan bagian dari acara bergengsi London Summit of Leaders yang berlangsung dari 15-17 April 2014, Surabaya merupakan satu-satunya kota Indonesia yang menerima penghargaan. Dalam penghargaan ini, Surabaya mendapat perhatian khususnya dalam hal manajemen kotanya.
Pada Maret 2016, Bu Risma kembali menerima penghargaan, kali ini dari Ideal Mother Award 2016 yang diadakan di Universitas Kairo Mesir. Penghargaan ini diberikan oleh Islamic Educational Scientific and Cultural Organization (ISESCO).
Berbagai penghargaan internasional yang diraih Surabaya dan juga Walikotanya, membuat kota Surabaya semakin dikenal dan menginspirasi kota-kota lain, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.
Semua perubahan di Surabaya mungkin tak akan pernah terjadi jika bukan Bu Risma walikotanya. Dengan gaya kepemimpinan dari hati Bu Risma, mampu menebarkan virus perubahan ke segala penjuru kota. Di dalam jiwanya terpatri semangat para pejuang Surabaya yang melegenda. Tidak suka basa-basi apalagi mendzolimi rakyatnya. Apapun rasanya akan ia lakukan demi kotanya tercinta.
Itulah sekelumit perjalanan kota Surabaya di bawah kepemimpinan Bu Risma. Sebenarnya masih banyak cerita dari Kota Pahlawan ini. Satu buku pun rasa tak akan cukup menceritakan semuanya. Kota canggih dengan tetap mengutamakan penghijauan. Kota kreatif yang kini menginspirasi dunia. Salah satu kota Inspirasi 60 Tahun Astra!
**Data yang disajikan dirangkum dari beberapa sumber
0 Comments