Belajar dari Indonesia Mengajar

Published by ALAM on

Terbiasa dengan hal-hal yang berbau teknik seperti teknologi internet sampai coding program membuat kinerja otak kanan dari kiri tidak seimbang *katanya sih begitu*. Karena alasan itu aku sering tidak membeli buku teknik di toko buku, justru lebih sering membeli buku dengan tema sosial sehingga bisa menyeimbangkan kinerja antara otak kanak dan otak kiri. Dengan membaca buku seperti itu aku sedikit bisa menghilangkan kejenuhan saat terlalu sering berkutat dengan hal-hal yang berbau teknik atau teknologi.

Akhir Desember 2011 kemarin aku sengaja membeli dua buku dengan tema berbeda. Yang satu berjudul Indonesia Mengajar dan satunya lagi berjudul Tangan-tangan yang Dicium Rasul. Tapi postingan kali ini aku lebih khusus membahas buku yang dibuat keroyokan oleh teman-teman Pengajar Muda sebuah sebutan untuk penggerak Indonesia Mengajar hasil gagasan Pak Anis Baswedan, seorang tokoh muda di dunia pendidikan modern Indonesia *pendapatku pribadi*.

Buku dengan desain cover menarik ini memberikan warna tersendiri bagiku pribadi sebagai mahasiswa tingkat akhir yang ingin memberikan inspirasi dan sedikit ilmu di dunia pendidikan di sekitarku. Dalam buku yang diterbitkan bentang pustakan ini aku bisa melihat dari dekat seperti apa dunia pendidikan di daerah pedalaman di berbagai provinsi di Indonesia. Mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi sampai Maluku. Semuanya memberikan sebuah cerita sendiri dengan berbagai latarbelakang budaya, kehidupan sosial dan politik yang berbeda dan sangat menarik untuk diketahui.

Buku ini mengingatkan kita semua akan saudara-saudara kita yang ada di pedalaman negeri ini juga berhak untuk mendapatkan pendidikan sama seperti teman-temannya di kota besar. Seperti apa gambaran kehidupan mereka, seperti apa mereka belajar, seperti apa kondisi sekolah mereka, seperti apa kondisi sosial mereka, seperti apa kehidupan mereka dengan segala keterbatasan yang dimiliki tergambar jelas melalui tulisan-tulisan terbaik dari 51 Pengajar Muda ini.

Selain itu, kata sambutan dari Ketua Indonesia Mengajar Pak Anis Baswedan juga sangat memukau. Aku merinding membacanya, sekaligus menjadi awal yang sempurna dari buku ini. Sebuah gerakan yang sangat luar biasa. Sekarang gerakan ini sudah sangat banyak yang antusias yang ingin bergabung mengikuti seleksi menjadi Pengajar Muda. Tapi aku lebih mengingatkan lagi bahwa tanpa harus menjadi Pengajar Muda di Indonesia Mengajar kita juga harus melihat kondisi pendidikan di sekitar kita. Jika kita mampu untuk memberikan inspirasi dan sedikit ilmu yang kita punyai untuk anak-anak bangsa ini kenapa tidak.

Tidak tahu sebuah kebetulan atau tidak. Saat aku membaca buku ini, di semester ini juga aku akan menjalani masa KKN. Masa yang sangat ditakuti semua mahasiswa karena harus tinggal di daerah pedalaman dengan fasilitas minim. Tinggal satu bulan saja di tempat yang sangat jauh dari kota menjadi tantangan tersendiri bagiku. Terutama setelah membaca buku ini, karena setelah membaca buku ini aku jadi bisa membayangkan kondisi seperti apa yang akan aku jalani. Meski tidak separah teman-teman Pengajar Muda, tetapi setidaknya aku bisa belajar dari pengalaman-pengalaman Pengajar Muda untuk bisa menerapkan saat KKN tiga hari lagi. Semoga dan Bismillah!


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

6 Comments

uga18hunter · October 13, 2012 at 17:59

setelah baca buku itu, kira2 tertarik ndak sama yang komunitas kayak begini,.

apa jgn2 sudah tahu ya? hehehe…

komunitas ini keren juga kok, cek ya, @SSChildSurabaya | http://sschildsurabaya.org/

lagipula. ane belum baca bukunya gan.. nanti lah, nabung dulu, keren tuh, ada SERI KEDUA nya kan?

hehe

Deindra · January 26, 2012 at 09:22

Indonesia Mengajar, tentang dunia pendidikan di pedalaman ya..? kayaknya menarik tuh mengetahui bagaimana perjuangan mereka untuk mendapatkan pendidikan…ada di gramed ga ya bukunya..?

    wahyualam · January 27, 2012 at 02:37

    Ada mas bro.
    saya belinya di toko buku juga, tapi bukan di gramedia.

rotyyu · January 25, 2012 at 10:46

Sepertinya Pak Anis Baswedan cocok sekali utk masuk ke jajaran kabinet yg akan dipimpin oleh Pak Dahlan Iskan dan Pak Jokowi di 2014, jabatan Menteri Pendidikan paling pas utk beliau. Btw, tentang KKN vs Indonesia Mengajar tentu saja sangat berbeda krn di program KKN kita sedikit terpaksa demi sekian SKS, sedangkan di Indonesia mengajar motivasinya adalah pengabdian.

    wahyualam · January 27, 2012 at 02:57

    Iya bener itu bang. jarang ada pemuda seperti Pak Anis ini di Indonesia. Ya memang IM dan KKN berbeda. tapi bagiku IM bisa menjadi inspirasku untuk menjalani KKN. 🙂

Ikut Melunasi Janji Kemerdekaan | Wahyu Alam · December 5, 2013 at 22:56

[…] membulatkan tekad untuk mengajar. Aku tertarik saat usai membaca pengantar Anies Baswedan di buku Indonesia Mengajar edisi pertama. Buku inilah yang membuat jiwaku tergerak untuk […]

Berikan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.