“Buah Dari Surga” Asli Nusantara

Published by ALAM on

rempah

Rempah-rempah Nusantara – Foto: sejarah.kompasiana.com

 Ribuan tahun yang lalu, di sebuah pulau kecil nan elok dan permai, terdapat tumbuhan aneh. Tumbuhan ini tidak pernah ditemui di daratan manapun di bumi. Benar, tumbuhan ini hanya keluar dari tanah yang subur. Tanah itu bernama Nusantara, dan tumbuhannya bernama rempah.

Bagaimana mungkin, tumbuhan yang disebut “buah dari surga” dan “punya kekuatan sihir” ini memberi pengaruh terhadap tokoh dan sejarah dunia.

Disebutkan dalam buku Sejarah Rempah yang ditulis Jack Turner, rempah-rempah memberi pengaruh terhadap tokoh-tokoh penting sehingga dalam sejarah mereka akhirnya dikenal sebagai pengubah sejarah dunia,  mulai Yesus Kristus, Ibnu Sina sampai gadis-gadis Spice Girls. Dari Firaun Ramses hingga Marco Polo, Christopher Columbus, Vasco da Gama, Zheng He, Ferdinand Magellan, dan Francis Drake.

Mereka semua sama-sama mencari rempah. Termasuk Christopher Colombus yang akhirnya mendarat di Amerika. Begitu juga dengan Marco Polo, bangsa Belanda, Inggris dan perusahaan-perusahaan Perancis, Portugis, Spanyol, Italia, Arab, para pelaut serta pedagang lainnya. Mereka semuanya tertarik akan kisah rempah-rempah seperti cengkih dan pala.

Ketika kawasan dunia terancam penyakit seperti epidemi pes di Eropa pada abad ke-16, rempah-rempah oleh dunia pengobatan dianggap mujarab sebagai penangkalnya. Terlebih menarik lagi adalah ketika Turner juga memaparkan kaitan rempah-rempah dan sejarah erotisme. Terkuaklah bagaimana kisah penggunaan rempah-rempah dalam praktek sexual magic yang bertujuan untuk meningkatkan gairah, keperkasaan bahkan menggaet perempuan.

Sebegitu dahsyat kah sihir rempah-rempah?

Di Eropa rempah-rempah terutama digunakan untuk pengawetan makanan. Jika ada panen yang gagal, makanan yang mulai rusak, hal itu hanya bisa dimakan jika diberi garam dan merica yang banyak. Orang Eropa akan kelaparan, tidak bisa makan jika mereka gagal memanen makanan pokok mereka.

Bahkan dahulu, harga Rempah-rempah bisa setara dengan harga emas. Dahsyat!

Pada tahun 408 kaum Visigoth meminta tebusan emas, perak dan merica agar mereka menghentikan mengepung Roma. Fakta lainnya adalah, sebuah daftar harga abad ke 14 memperlihatkan harga satu pon pala adalah senilai tujuh ekor lembu gemuk.

http://cdn-media.viva.co.id/thumbs2/2013/02/06/191179_rempah-rempah-indonesia_663_382.jpg

Rempah-rempah di Indonesia (Foto: life.viva.co.id)

Kelaparan akan rempah-rempah pernah terjadi. Hal ini dikarenakan monopoli oleh pedagang Mesir dan Venesia. Akhirnya para raja-raja Eropa tidak takut untuk mendanai kapal-kapal untuk berburu rempah-rempah langsung ke India. Sebetulnya secara khusus perjalanan diarahkan ke Selat Malaka, sebuah pusat perdagangan rempah-rempah.

Lantas apa saja macam rempah yang banyak membuat negara eropa kepincut? Diantaranya ketumbar, cengkih. merica atau lada, kayumanis, kencur, jahe, pala, bawang merah, bawang putih, kemiri, jintan, kalabet, kapulaga, cabai, bangle, asam kandis dan asam jawa, temulawak.

Cengkih dan pala yang paling terkenal. Cengkih atau bahasa latinnya syzygium aromaticum termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkih mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun , tingginya dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkih tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah . Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkih berbentuk kerucut.

Daun cengkih berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7 s/d 12 cm. Bunga dan buah cengkih akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan.

Saat masih muda bunga cengkih berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedangkan bunganya berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri.

rempah - wahyualam

Umumnya cengkih pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun. Tumbuhan cengkih akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar matahari langsung. Di Indonesia, cengkih cocok ditanam baik di daerah daratan rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut.

Sedangkan pohon pala mempunyai tinggi lebih kurang 10 meter, batang tegak, berkayu, warna putih kotor, daun tunggal, bentuk lonjong, ujung dan pangkal runcing, warna hijau mengkilat. Perbungaan bentuk malai, keluar dari ketiak daun. Bunga jantan berbentuk bola, warna kuning. Biji kecil, bulat telur, selubung biji merah, biji berwarna hitam kecokelatan.

Rempah, si buah dari surga. Gemah Rempah Mahakarya Indonesia Kini masih tetap tumbuh menemani masyarakat tumbuh berkembang. Kita harus sadar dan bangun dari tidur, kita lahir dan besar di tanah yang begitu kaya karena ditumbuhi rempah. Mari kita lestarikan tumbuah rempah dan budayakan menanam rempah di pekarangan rumah. Setidaknya kita menjadi pemilik “buah dari surga” yang berada di pekarangan rumah.

Sumber:

 

Categories: #ALAMelangkah

ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

5 Comments

Ali raja basha · December 19, 2020 at 05:42

Teruslah berkarya & menjadi inspirator kita….smg sukses bang

Demaria · October 17, 2014 at 08:25

Gw suka penutupx: kita lahir dan besar di tanah yang begitu kaya karena ditumbuhi rempah. Mari kita lestarikan tumbuah rempah dan budayakan menanam rempah di pekarangan rumah. Setidaknya kita menjadi pemilik “buah dari surga” yang berada di pekarangan rumah.

keren bang!! ^^

    Wahyu Alam · October 17, 2014 at 20:10

    Tengkyu Demaria :)) ayo nulis jugaaa

Randai · October 17, 2014 at 07:45

bener tuch maz, aku jd tersadar, ternyata kita ini kaya banget ya maz..

Berikan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.