Rempah-Rempah, Pembeda Cita Rasa Kuliner Nusantara

Published by ALAM on

Dunia sudah mengakui kelezatan kuliner Nusantara. Sumber daya alam yang melimpah, struktur geografis didominasi laut serta kekayaan rempah, membuat masakan Indonesia beragam. Semua itu membuat negeri ini kaya akan cita rasa kuliner, mulai dari daging, ikan, sayuran hingga bumbu rempah yang segar. Ini tak dimiliki negara lain.

***

Berbeda pulau berbeda cita rasa, beda provinsi berbeda aroma, berbeda kabupaten beda cara masaknya, bahkan berbeda desa beda bumbunya. Ya, setiap daerah di Indonesia mempunya masakan khas yang tiada duanya. Tak terhitung berapa jumlah masakan khas daerah di Indonesia. Mulai nasi Padang yang termahsyur, Sate Madura, Soto Makassar, hingga Papeda di Papua.

rempah

Rempah-rempah Nusantara – Foto: sejarah.kompasiana.com

Satu jenis masakan saja bisa berbeda cita rasanya. Soto misalnya. Makanan ini hampir ada di setiap daerah di Indonesia. Namun Soto Betawi beda rasanya dengan Soto Makassar. Begitu juga dengan Soto Madura juga berbeda rasa dengan Soto Makassar.

Setiap masakan di masing-masing daerah mempunyai ciri khas tersendiri. Cita rasa, tekstur, aroma, bumbu, gurih, asam, manis, pedas, hingga asin semua tercermin dalam semangkuk masakan Indonesia.

Waktu satu tahun dirasa tidak cukup untuk berkeliling negeri ini mencicipi satu per satu masakan Nusantara.

Jangan terlalu jauh, di Madura saja misalnya. Saat aku membantu Arie Parekesit berkeliling Madura untuk mencicip warisan kuliner Madura, aku terheran-heran sendiri. Di Sumenep ada kuliner bernama Kaldu Kokot. Makananya mirip seperti soto, berkuah, dengan cita rasa yang khas dilengkapi dengan Kokot (Lutut kambing atau sapi). Anehnya Kaldu Kokot yang berada di daerah Kota Sumenep itu berbeda dengan Kaldu Kokot yang ada di daerah Kalianget. Padahal masih satu kabupaten. Ada aroma dan rasa yang berbeda.

Setelah ditanya, ternyata pembuat masakan ini mengatakan, “bedanya terletak pada bumbunya!”

Tak diragukan lagi. Racikan bumbu Nusantara wajib rasanya menyertakan rempah-rempah di dalamnya. Berbeda racikan berbeda rasa, berbeda takaran saja pasti berbeda aroma.

Selain dibuat untuk penghangat badan, obat, parfum ataupun bahan kretek, rempah-rempah juga memberikan sentuhan ajaib pada masakan Indonesia.

Kuliner Nusantara - Foto: rempahkita.com

Kuliner Nusantara – Foto: rempahkita.com

Siapa yang tak kenal Rendang, makanan olahan daging sapi yang dimasak selama lebih dari enam jam. Prosesnya memang cukup rumit di mana bumbu halus berupa bawang putih, jahe, lengkuas, daun kunyit, serai, bawang merah, cabe, dan lada yang dimasak bersama santan kental, kelapa sangrai, dan daging sapi.

Sifat antimikroba yang terdapat pada sejumlah rempah-rempah yang terkandung dalam rendang membuat makanan ini dapat bertahan selama empat minggu. Aroma wangi dari kelapa dan rasa gurih santan dengan daging sapi yang lembut membuat rendang layak mendapatkan predikat sebagai salah satu makanan terenak di dunia.

Kuliner khas Tanah Minang ini cukup mendapat hati di lidah pecinta kuliner dunia. Pada 2011, CNN menganugerahi rendang sebagai salah satu dari 50 Makanan Terenak di Dunia. Penghargaan itu disematkan CNN setelah melakukan polling dan membiarkan pembaca memberikan hak suaranya secara online. Pembaca yang terlibat dalam polling itu sekitar 35 ribu responden. [sumber]

Cita rasa itu adalah harga yang sangat mahal. Kita pergi ke restoran membayar mahal menu makanan karena cita rasa. Kita sebagai penduduk Indonesia, harus bangga mengakui bahwa kita punya rempah yang membuat cita rasa tak ada duanya di dunia.

Mulai hari ini, kita harus berjanji kepada negeri ini. Kita akan memulai menaman rempah, mengkonsumsinya, bahkan menjualnya. Jangan ragu untuk menjual makanan dengan cita rasa rempah di dalamnya. Karena dahulu negeri ini menjadi rebutan negara adidaya karena rempahnya. Selain cita rasa, ada unsur sejarah di dalamnya. Karena tak ada di negara lain, jelas Gemah Rempah Mahakarya Indonesia ini tidak murah!

Melalui kuliner bercita rasa rempah, kita bisa memanggil kembali negara adidaya itu untuk datang ke Indonesia. Kita sajikan masakan berbumbu rempah, sesuatu yang dahulu mereka perebuti. Sekarang kita harus berani memasang harga mahal untuk setiap menu masakan nusantara.

Karena cita rasa rempah itu memang mahal!


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

0 Comments

Berikan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.