Belajar dengan Mozilla Indonesia
Mengajar itu harus sesuai kurikulum yang ada. Ya, itu adalah cara yang benar dan biasa dilakukan, di sekolah manapun di negeri ini. Tetapi aku biasa melakukan diluar kebiasaan. Out of the box.
Saat ada kesempatan berbagi, apapun, asal sifatnya positif membangun. Itu harus dilakukan. Persis ketika ada kesempatan dikunjungi Mozilla Indonesia, tidak perlu berpikir terlalu ribet. Aku langsung mengatakan: Ya! Untuk sebuah kerjasama Plat-M dan Mozilla Indonesia berkunjung ke SMA di Bangkalan.
SMA Muhammadiyah 1 Bangkalan dan SMA Negeri 4 Bangkalan tempatku mengabdi saat ini, menjadi tempat persinggahan Mozilla Indonesia. Agenda yang sebenarnya sudah dirancang dua bulan yang lalu, baru terlaksana kemarin 27 April.
Om Benny Chandra bersama Yuan sebagai Mozilla Representative mewakili Mozilla Indonesia untuk mengenalkan teknologi dan proyek terbaru yang dibuat oleh Mozilla kepada siswa kedua sekolah tersebut.
Di SMA Muhammadiyah 1 Bangkalan, ditempatkan di laboratorium komputer sekolah yang sudah dilengkapi dengan akses internet dan alat-alat multimedia seperti sound dan projector.90 menit berlalu, langsung menuju SMA Negeri 4 Bangkalan. Sekolah baru yang terletak di utara lapangan karapan sapi, Skep.
Siswa kelas XII yang sedang dalam masa libur pun datang ke sekolah demi mengikuti workshop yang bertajuk #MozSekolahMadura. Dan ini adalah sekolah pertama di Jawa Timur yang dikunjungi oleh Mozilla Indonesia.
Dalam #MozSekolahMadura kali ini, om Benny Chandra membawa “oleh-oleh” dari Athena, Yunani. Oleh-olehnya berupa ilmu dan pengetahuan baru tentang proyek terbaru Mozilla yaitu Webmaker. Tiga fitur yang ada di webmaker adalah Thimble, Popcorn maker, dan X-Ray Googles. Thimble digunakan untuk belajar pemograman web dasar seperti HTML, javascripts dan CSS. Popcorn maker biasa dipakai untuk mengedit video yang ada di youtube atau media online lainnya. Sementara X-Ray Googles digunakan untuk melihat kode-kode HTML pada suatu laman web di internet. Hebatnya semua itu berjalan di browser.
Mozilla membawa misi mempermudah siapapun dan di manapun dalam berinternet dan mencetak generasi webmaker. Seharusnya, kita tidak hanya sebagai user, tetapi juga harus bisa menjadi seorang maker.
1 Comment
rotyyu · April 28, 2013 at 10:38
Kalau saya sih sudah bersyukur banget bisa jadi user 😀