Kenapa Harus S3 di Taiwan?

Published by ALAM on

Mumpung anakku masih kecil, usia tidak terlalu tua, rasanya ke depan semua dosen harus S3 dan ingatan Bahasa Inggris belum luntur digerus aktivitas di Indonesia.

Begitu kira-kira jawabanku setiap ditanya orang tua, kenapa harus S3 di Taiwan sekarang. Banyak yang menyarankan untuk lanjut S3 tahun depan atau nunggu PNS dulu. Rasanya hidup ini memang melekat dengan pilihan-pilihan jalan hidup.

Tapi ketika ditanya kenapa harus S3 di Taiwan. Ini alasanku yang bisa aku ceritain ke kalian.

1. Keluarga
Aku bukan lagi bujangan. Sudah punya istri dan putri cantik imut. Jelas keluarga menjadi pertimbangan utama. Dengan lanjut studi di Taiwan aku bisa langsung ngajak mereka. Tidak perlu ninggalin mereka satu semester atau satu tahun. Aku ngga mau kelewat satu momen perkembangan anakku. Jika aku kuliah di negara bukan Taiwan, pasti akan beda ceritanya.

2. Persiapan ngga ribet
Persiapan ngga ribet ini relatif ya teman-teman. Aku kebetulan punya teman yang sudah lebih dulu berangkat S3 di sana. Aku masih punya sertifikat bahasa Inggris keluaran ITS yang bisa dipakai untuk mendaftar. Aku juga kebetulan sudah punya profesor. Sehingga persiapan seperti sertifikat bahasa Inggris dan menghubungi profesor bisa aku skip. Jika kalian ke Eropa, Amerika atau Australia pasti lebih ribet, belum usaha mendapatkan skor IELTS, belum ngirim puluhan email ke profesor-profesor yang punya bidang minat sama, belum usaha nyari apartemen, hingga bagaimana mengurus visa. Aku beruntung bisa double degree di kampus Taiwan, sehingga itu semua memangkas persiapan-persiapan yang lain.

3. Sudah tahu medan
Membawa keluarga ke luar negeri tidak mudah Ferguso. Apalagi bawa bayi yang belum genap setahun. Pengalaman master di Taiwan membuatku yakin dan percaya diri membawa istri dan anak, karena sudah tahu medan. Aku sudah tahu berapa derajat kalau musim dingin, aku tahu dimana tempat bermain anak, dimana mencari makanan halal hingga pelayanan kesehatan itu bagaimana.

4. Kemungkinan diterima besar
Sebenarnya banyak yang menyarankanku untuk kuliah di Inggris, Australia hingga ke Jepang. Aku tahu diri, aku tahu kemampuanku sampai dimana. Aku ngga ada waktu dan biaya cukup hanya untuk mengejar sertifikat IELTS, aku ngga punya waktu banyak untuk meriset sana dan sini untuk mencari kampus, jurusan dan profesor yang cocok untukku. Karena aku alumni NTUST, artinya kemungkinan diterimanya lebih besar, apalagi kontak dengan Profesor masih terjalin. Mumpung Profesor belum pensiun, maka saatnya untuk segera apply program S3 sekarang juga.

Begitulah kira-kira alasan kenapa S3 di Taiwan. Setiap orang punya pilihan, kondisi masing-masing yang pasti tidak sama.

Categories: #ALAMelangkah

ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

2 Comments

Joshap89 · July 1, 2021 at 23:33

Amazing yu, sukses iya, pola pikir kamu pasti sudah menglobal banget, kamu dapat prosesnya sampai akhirnya terwujud impian kamu adalah anugerah, semesta benar mendukung setiap jengkal proses, ceritamu dari dulu sangat menginspirasi ku, semoga api lilinku dapat aku besarkan jadi api unggun dan semesta membantu proses itu, hehehe

Lisa Maulida R. · October 21, 2019 at 15:13

Uwww yeahhh. Enjoy Taiwan.

Berikan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.