OTEMA 4: Inspirasi dan Mimpi Pemuda Madura
Akhirnya Plat-M mengadakan event di Universitas Islam Madura (UIM). Bekerjasama dengan BEM FT, Plat-M mengadakan Obrolan Tentang Madura (OTEMA) dengan tema melipat batas Madura – Amerika. Tema OTEMA episode ke 4 Plat-M dijadikan seminar oleh BEM FT UIM dengan tema Peran Mahasiswa Terhadap Peluang Tantangan dan Resiko Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Inilah event pertama Plat-M di UIM. Ditemani Jullev, sahabat yang datang jauh-jauh dari Jogja, aku berangkat ke Pamekasan. Sebelumnya Klebun Plat-M sudah sampai lebih dulu di Pamekasan, Raden dan pacarnya datang lebih pagi. Kami disambut ramah oleh teman-teman Plat-M Pamekasan.
Minggu 14 Juni 2015, matahari pagi bersinar terang. Aku, Klebun Anam, dan Jullev jalan kaki ke UIM. Hanya butuh waktu tiga menit dari Tele Center, tempat kami menginap.
Beberapa mahasiswa berjas hijau menyambut kami. Mereka adalah anggota BEMFT UIM. Kami sempat panik karena listrik sempat padam. Tapi untunglah hanya dua puluh menit saja. Karena kalau berjalan mulus itu tidak menarik. Hambatan adalah hal yang harus ada. Karena itu akan menjadi bumbu penyedap dalam segala cerita. Dan cerita hari itu dimulai dari gedung aula UIM yang begitu sederhana.
OTEMA adalah event sederhana dari Plat-M. Untuk OTEMA episode 4 adalah murni gagasan Plat-M dan BEM FT UIM. Tak ada campur tangan sponsor. Plat-M selalu berprinsip: ada atau tidak ada sponsor, harus pasti bisa mengadakan event. Tentu ini tidak mudah.
Berawal dari chat dengan Nurir Rohmah, aku memaksanya untuk sharing ke teman-teman di Madura. Sedikit memaksa memang, karena sebelum puasa selesai, ia harus sudah terbang ke Amerika. Tak ada waktu lagi. Lupakan sedikit pertanyaan bagaimana dan kok bisa ia lolos beasiswa Fulbright. Aku lebih fokus untuk mengadakan event untuknya berbagi ke pemuda di Madura. Ini lebih penting. Pemuda Madura harus tahu, kalau ada lho ternyata, perempuan Madura yang lolos beasiswa paling prestius di Nusantara. Ada lho, orang desa dari Pamekasan yang cerdas dan pintar berbahasa Inggris.
Itulah fokus utamaku. Bagaimana perempuan hebat Madura yang masih muda, bisa transfer pengetahuan dan pengalamannya kepada pemuda Madura yang belajar dan tinggal di Madura. Mumpung Nurir masih di Indonesia. Jika ia sudah pergi, pasti ia lebih sibuk. Karena statusnya sudah berubah: lulusan Amerika! Pamekasan dan UIM menjadi panggung kesempatan luar biasa yang dikemas dalam OTEMA episode 4.
Harapannya adalah pemuda Madura dapat melihat langsung bagaimana sosok sederhana Nurir, mendengarkan langsung ia berbicara dan bersalaman dengannya. Tentu ini akan menjadi pengalaman yang berharga bagi pemuda di Madura, terutama teman-teman mahasiswa di UIM. Agar mereka tersadar bahwa dengan kegigihan yang semangat luar biasa, mereka bisa seperti Nurir. Tetangga mereka, lahir di kabupaten yang sama, menghirup udara yang sama, makan dari tanah yang sama dan bahkan minum air yang sama. Tak ada yang berbeda: pemuda Madura dan Nurir. Bedanya hanya pada kerja keras dan kegigihan.
Ada rasa tanggung jawab bagiku, untuk bisa sharing pengalaman dan pengetahuan kepada pemuda Madura di manapun berada, di Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep bahkan kepulauan. Karena ini sebenarnya yang harus sering dilakukan. Agar mereka tidak seperti dalam dunia yang sempit. Pemuda Madura butuh sosok inspirasi mereka. Pemuda Madura butuh pemberi semangat, tempat mereka bertanya, dan cita-cita yang tinggi. Mungkin tidak bisa mengubah kehidupan mereka secara langsung, namun setidaknya bisa memberikan gambaran jika mereka berusaha, mereka pasti bisa. Setidaknya jika mereka bermimpi, mereka bisa katakan: aku ingin bermimpi seperti Bhing Nurir Rohmah!
Di akhir seminar aku katakan: Jika hari ini Nurir membuktikannya, esok adalah giliran mereka semua.
Kini aku telah menulani janji kepada teman-teman Plat-M di Pamekasan untuk mengadakan event Plat-M di kampus ini, janji itu baru terlaksana sejak beberapa tahun yang lalu. Semoga event ini memberikan inspirasi dan mimpi baru bagi pemuda Madura.
0 Comments