Menyusuri Aspal di Utara Madura

Published by ALAM on

pesisir utara Madura

Selang dua hari dari kegiatan menyusuri aspal di selatan Madura, kini aku penasaran dengan sisi utara Madura. Tujuan kali ini lebih jauh. Yaitu kabupaten Sampang. Dan hebatnya lagi, aku akan menyisiri aspal di utara Madura menggunakan motor. Tentu, ini adalah hal pertama bagiku.

Aku lebih sering melintas dari pada berkunjung ke Sampang. Selama ini yang aku lihat hanyalah sekitaran jalan provinsi dari Bangkalan menuju Pamekasan. Melewati Jrengik, Kota Sampang, Terminal bis yang kecil, sering terjadi banjir, hingga pasar di pesisir pantai selatan yang semrawut. Selalu itu-itu saja. Meski pernah menulis tentang tempat wisata di Sampang, namun aku tidak begitu tahu ada apa di bagian utara Sampang.

Melalui kegiatan #Ajhâlân7 yang diadakan Plat-M, aku berkesempatan untuk datang ke wilayah bagian utara kabupaten Sampang. Mengetahui lebih dekat seperti apa air terjun Toroan yang banyak dibahas di website/blog traveler di Indonesia.

Wisata air terjun Toroan ini yang menjadi daya tarik bagiku. Selain karena banyak yang bertanya kepadaku tentang lokasi dan detail tempat wisata ini, aku juga belum pernah datang ke tempat ini.

Kami berenam menggunakan motor menyisiri ruas jalan pantai utara.

Memulai perjalanan dari sarapan nasi campur Nya’ Lete’ di Bangkalan. Setelahnya kita melewati Bancaran, Arosbaya, Klampis, Tanjung Bumi dan kemudian Sepuluh. Kecuali Bancaran, empat nama lainnya adalah kecamatan di Bangkalan. Untuk menuju Sampang bagian utara, kita harus melewati empat kecamatan sekaligus.

Perjalanan dari kota menuju Sampang bagian utara akan dihiasi pemandangan pedalaman Madura. Perkampungan, pasar tradisional, sawah, sungai, hingga jejeran Masjid bergantian menghiasi perjalanan. Hal yang menurutku unik jika melewati utara Bangkalan adalah Masjid. Ya, ada banyak masjid berjejer di pinggir jalan raya. Bukan Masjid biasa, bangunan Masjid di pinggir jalan ini terbilang megah dan punya desain yang unik.

Aku akan mencoba menghitung berapa Masjid yang berada di pinggir jalan raya hingga sampai di air terjun Toroan.

Belum terlalu jauh, Honda Vario yang kami tumpangi harus bekerja keras. Mataku harus fokus melihat jalan aspal yang banyak jerawatnya. Aku meliuk-liuk di jalan untuk menghindari lubang jerawat yang banyak terdapat di sekitar jalanan Bancaran menuju Arosbaya. Pantat dipaksa naik-turun menhujam jok. Aku yakin skok motor kini bekerja lebih keras dari biasanya.

Pikiran dan fokus ini dibuat seperti bermain game. Terkadang jalanan bagus terkadang jelek. Semakin ke timur, rasanya semakin buruk kondisinya. Banyak sekali aspal yang mengelupas dan menyisakan batu dan tanah kapur saja. Beberapa truk yang melaju di atasnya harus mengurangi kecepatannya. Debu yang berterbangan karena sentuhan ban truk dan tanah berhembus sesuai arah angin.

Selain struktur tanahnya yang kurang bagus, kendaraan berat yang sering melintasi, tentu saja klasik: kurangnya perhatian dari pemerintah. Ini terlihat ketika sudah sampai di batas Bangkalan – Sampang. Ketika memasuki wilayah Sampang, jalanan berganti lebih bagus. Meski ada beberapa ruas jalan yang aspalnya mengelupas, namun setidaknya terlihat beberapa peralatan berat yang siap untuk memperbaiki. Sedikit lebih bagus daripada sudah jalanan rusak, belum ada keinginan untuk memperbaiki.

Perjalanan menyisiri pantai utara kabupaten Bangkalan harus disertai hati dan pikiran yang tenang. Karena kondisi jalanannya banyak yang sudah rusak. Jangan terkecoh dengan kondisi aspal yang sudah bagus. Jangan gara-gara ruas jalan yang baik, kemudian memutar tuas gas motor meningkatkan kecepatan dan berpikiran jalanan sudah bagus. Berpikir seperti itu kurang tepat, karena sebentar lagi akan berhadapan dengan jalanan yang rusak lagi. Begitu seterusnya. Baik-buruk, baik-buruk, kemudian buruk-buruk-baik-buruk hingga akhirnya sampai di ucapan selatan datang di kabupaten Sampang.

Harus tetap waspada. Mirip seperti bermain game. Harus siap menghadapi segala kondisi: jalan bagus atau jalan buruk.

Sedikit kesimpulan dari catatan perjalanan menyisir jalur pantai utara, kondisi jalan sedikit lebih bagus ketika sampai di kabupaten Sampang. Kondisi aspal di kecamatan Arosbaya, Klampis, Tanjung Bumi dan Sepuluh masih belum merata. Kadang bagus, kadang juga buruk, meski begitu rasanya lebih banyak yang buruk. Kalau boleh membandingkan,aku harus katakan: sisi utara Sampang lebih bagus daripada sisi utara Bangkalan.

Tentang Toroan? Lihat postingan terkait di bawah ini yak!


ALAM

blogger and founder @plat_m, think about Indonesia, act in Madura, studying smart city, community developer, @limaura_'s husband | E: nurwahyualamsyah@gmail.com | LINE: @wahyualam

3 Comments

Danan Wahyu Sumirat · August 29, 2015 at 14:44

jadi kangen pengen ke madura lagi

@theandys_ · August 26, 2015 at 20:11

bagi yang berasal dari utara itu udah biasa mas selang seling aspal yg bagus dan rusak, tapi kalau sudah masuk kecamatan sokobanah (sampang) sampai sumenep jalannya udah bagus dari pada sokobanah sampai bangkalan 🙂

herannya kenapa perbaikannya selang seling 😀

Berkawan dengan Air Terjun Toroan | jesikadwicher · March 31, 2016 at 01:16

[…] terbayar. Meski harus melakukan perjalanan super melelahkan. Untuk sampai ditempatnya, aku harus mengukur aspal di utara Madura, melewati beberapa ranjau di ruas jalan. Hingga akhirnya aku benar-benar mengetahuinya. Melihatnya […]

Berikan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.