Dari Monumen Arek Lancor Hingga Pendopo Wakil Bupati
Bertemu dan ngobrol mbah Suro Dhemit seperti sedang menerima kuliah dari Profesor. Bahasanya tinggi penuh akan makna. Aku bersyukur bisa mengenalnya. Disaksikan monumen Arek Lancor, kami larut dalam diskusi panjang beradu dengan rongrongan bunyi motor. Bersautan dan bergantian tanpa henti. Merayakan sebuah malam panjang: malam Minggu.
Jam di tangan menunjukkan 02.01, tetapi tak sedikit pun mata Mbah Suro Dhemit mengantuk. Sejak pertama kali bertemu ia tak sekali pun menguap. Rasa kantuk sepertinya sudah ditinggal di rumah. Lupa ngga dimasukkan ke dalam tas. Diskusi kami masih berkutat dari hal komunitas, pemberdayaan masyarakat, target pemerintah, dan pemanfaatan TIK. Ia sudah melakukan banyak hal untuk Indonesia. Ia telah mengelola ratusan komunitas di Indonesia. Aku harus banyak belajar.
Kalian semua dpt salam dari monumen Arek Lancor. #edisidiculik pic.twitter.com/m4wZZWrMML
— ALAM (@wahyualam) May 17, 2015
Tapi bukan tentang Mbah Demit yang mau aku bicarakan. Aku mau bicara tentang semangat teman-teman komunitas studi linux, KSL-Pamekasan. Dengan kemampuan yang seadanya ia tetap peduli terhadap pengembangan open source dan edukasi tentang pemanfaatan TIK bagi masyarakat. Mereka memberiku waktu untukku bercerita dan sharing tentang cerdas menggunakan internet. Dan Mbah Dhemit kebagian sesi kreatif dengan open source.
Aku selalu bermanfaat untuk mengompori teman-teman di Madura untuk cerdas dan kreatif menggunakan internet. Ada banyak hal kok yang bisa kita eksplorasi dari internet.
Bertempat di pendopo wakil bupati Pamekasan, seminar diselengarakan. Aku datang ke lokasi dengan suasana yang sudah ramai. Setidaknya seratus sekian orang berkumpul. Dari wajahnya mereka masih siswa sekolah ataupun mahasiswa. Beberapa yang duduk di depan terlihat lebih dewasa, mungkin mereka gurunya atau PNS. Dari sekian peserta aku melihat Marzuki, anggota Plat-M Sumenep. Kemudian juga dua orang teman mantan mahasiswa UTM yang sudah kerja di Diskominfo Sumenep. Artinya acara ini dihadiri peserta dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Lengkap empat kabupaten!
Aku bercerita dua hal: fakta dan data tentang internet di Indonesia dan bagaimana cara cerdas memanfaatkannya. Aku beri contoh seperti Go-Jek hingga Setipe.com yang merupakan salah satu contoh bagaimana orang-orang di luar sana menggunakan internet dengan cerdas.
Terlihat peserta begitu semangat mendengar pemaparanku. Singkat dan sederhana, semoga memberikan sedikit wawasan bagi pemuda Madura yang hadir untuk cerdas menggunakan internet. Pemeritah sedang gencar memperbaiki infrastrukturnya, kita sebagai komunitas IT harus membantu menyiapkan sumber daya manusianya. Dan KSL Pamekasan telah melakukannya.
Kalau hari ini KSL Pamekasan, besok Plat-M, terus lusa siapa lagi? Ayo siapkan pemuda Madura untuk menyambut era yang membuat dunia semakin flat. Mulailah dari sekarang anak muda!
2 Comments
berrianam · May 18, 2015 at 20:46
Terima Kasih mas Wahyu sudah ngasih pencerahan untuk pemuda Pamekasan
setiyawanjullev · May 18, 2015 at 11:26
Wah luar biasa semakin mendunia aja…aku semakin gak ada apa2nya mohon bimbingannya suhu yah 😀 #emotserius